TP PKK NTB Tangani Stunting dengan Menggalakkan Gerakan Makan Telur dan Ikan

TP PKK NTB pun mencoba menggalakkan kombinasi makan telur dan ikan sebagai upaya pengentasan stunting

Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/SEPTIAN ADE
Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluaga (TP PKK) NTB Lale Prayatni menjadi narasumber dalam talk show Bincang TribunLombok, Kamis (11/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunLonbok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLONBOK. COM, MATARAM - Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluaga (TP PKK) NTB Lale Prayatni mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan.

Bunda Lale menyampaikan stunting menjadi masalah yang harus segera dituntaskan Pemprov NTB.

Pemprov NTB gotong-royong menangani semua yang berkaitan dengan pencegahan stunting.

Tidak hanya memberi perhatian lebih pada anak-anak yang mengalami stunting, akan tetapi edukasi remaja, kecukupan gizi ibu hamil, kebersihan lingkungan juga menjadi perhatian.

Baca juga: Daftar Pekerjaan Rumah Pj Sekda NTB Ibnu Salim: Inflasi, Stunting, Kemiskinan Ekstrem, Hingga RPJMD

"Kita keroyok dari segala sisi," terangnya, dalam program Bincang TribunLombok, Kamis (11/1/2024)

Bunda Lale menekankan bahwa jika hanya memperhatikan anak yang mengalami stunting saja maka potensi kelahiran anak-anak stunting akan tetap ada.

Dalam memutus pola kelahiran anak mengalami stunting, TP PKK melakukan roadshow ke sekolah dengan agenda 'PKK Goes to School' untuk edukasi dan diskusi dengan siswa-siswi.

Harapannya agar generasi muda NTB memahami dampak dan bahaya dari stunting serta cara pencegahannya.

TP PKK NTB pun mencoba menggalakkan kombinasi makan telur dan ikan sebagai upaya pengentasan stunting.

Baca juga: 3 Kecamatan di Lombok Timur Tertinggi Angka Stunting: Pringgabaya, Aikmel, dan Masbagik

Pada masa Gubernur-Wakil Gubernur Zul -Rohmi sudah dijalankan program makan dua butir telur sehari bagi anak-anak yang stunting.

"Ternyata pemberian telur ini belum tuntas 100 persen dari anak-anak yang mengalami stunting,"ucapnya.

Maka, diintervensi lagi dengan kombinasi telur dan ikan.

"Kita dari PKK 3 bulan ke depan akan mengintervensi anak-anak yang belum kenaikan berat badan, kita evaluasi apakah ada kenaikan berat badan dari kombinasi tersebut," lanjutnya.

Konsumsi ikan bisa berupa tongkol, kerapu, ikan kembung atau ikan lele. Tidak mesti yang mahal.

Selain itu konsumsi sayur juga jangan diabaikan, karena serat penting dalam pemenuhan kecukupan gizi.

Berdasarkan catatannya, stunting di NTB kini berada di angka 13,49?ngan penginputan data sebanyak 98?ri puskesmas.

Jumlah ini melampaui target penurunan angka stunting 2024 dari pemerintah pusat di angka 14 % .

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved