Berita Lombok Barat

Kanwil Ditjenpas NTB Gelar Festival Seni Harapan Cinta, Pamerkan Produk Unggulan Warga Binaan

Kanwil Ditjenpas NTB menggelar Festival Seni Harapan Cinta untuk memamerkan produk dan kreativitas warga binaan dari seluruh Lapas.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
DITJENPAS NTB - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjenpas NTB, Anak Agung Gde Krisna saat berfoto bersama sejumlah pegawai Lapas pada festival Seni Harapan Cinta yang di gelar di Teras Udayana Kota Mataram, Minggu (2/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Kanwil Ditjenpas NTB menggelar Festival Seni Harapan Cinta untuk memamerkan produk dan kreativitas warga binaan (WB) dari seluruh Lapas di NTB.
  • Kegiatan ini bertujuan menunjukkan perubahan tata kelola Lapas dan mendukung UMKM hasil karya WB agar diterima masyarakat.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Karya dan kreativitas terbaik dari Warga Binaan (WB) dari seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Nusa Tenggara Barat (NTB) dipamerkan dalam ajang Festival Seni Harapan Cinta.

Kegiatan yang digelar oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) NTB pada Minggu (2/11/2025) ini menampilkan berbagai kategori, mulai dari pertunjukan seni, kuliner, fesyen, hingga bazar.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjenpas NTB, Anak Agung Gde Krisna mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah untuk menunjukkan perubahan tata kelola pembinaan yang dilakukan oleh Lapas, yakni Pemasyarakatan pasti bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, kegiatan ini juga sebagai dukungan terhadap Asta Cita Presiden RI serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), khususnya terkait dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Kita ingin menunjukkan produk buatan dari para warga binaan, sehingga produk dari hasil pembinaan teman-teman warga binaan ini bisa diterima di masyarakat, karena sejatinya mereka mempunyai kompetensi dan kemampuan,” ucap Gde saat ditemui di lokasi acara.

Dia juga mengungkapkan, kegiatan ini merupakan yang pertama diselenggarakan di Indonesia.

Gde berharap, Festival Seni Harapan Cinta ini bisa menjadi pilot project di Nusa Tenggara Barat dan dapat diikuti di seluruh Indonesia.

Gde juga menjelaskan, ada beberapa hasil karya yang dipamerkan pada festival ini, baik berupa seni, seperti seni tari, seni musik, dan lain sebagainya.

Selain itu, ditampilkan pula budaya lokal yaitu seni presean, dengan para pepadu (pemain) berasal dari warga binaan, begitu pula dengan iringan gendang belek yang dimainkan oleh para warga binaan yang ada.

“Ini cara kita menunjukkan juga bahwa teman-teman (Petugas) di Lapas melakukan pembinaan dengan baik,” katanya.

Gde meyakini, semua warga binaan bisa berubah.

Besar harapan dari penampilan warga binaan pada ajang tersebut juga menjadi jalan untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa para warga binaan ini telah berubah.

Setelah bebas, mereka juga akan memberikan manfaat seluas-luasnya.

“Mereka (warga binaan) bisa berubah, dan mudah-mudahan masyarakat bisa menerima mereka nanti setelah terbebas menjalankan masa tahanan,” pungkasnya.

Pada Festival Seni Harapan Cinta tersebut juga dijualbelikan pula hasil perkebunan dari para warga binaan di dalam Lapas, mulai dari cabai, sayur-mayur, terong, dan lain sebagainya.

Acara juga ditutup dengan penampilan dari Jeruji Band, Band Musik dari Lapas Kelas IIA Lombok Barat.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved