Teladan Sultan Bima Muhammad Salahuddin: Santun, Agamis, dan Cerdas Diplomasi

Penetapan Sultan Muhammad Salahuddin sebagai Pahlawan Nasional diharapkan menjadi teladan karakter luhur bagi masyarakat Bima dan NTB.

Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
HARI PAHLWAN - Pahlawan Nasional Sultan Bima XIV, Muhammad Salahuddin. Penetapan Sultan Muhammad Salahuddin sebagai Pahlawan Nasional diharapkan menjadi teladan karakter luhur bagi masyarakat Bima dan NTB. 
Ringkasan Berita:
  • Penetapan Sultan Muhammad Salahuddin sebagai Pahlawan Nasional diharapkan menjadi teladan karakter luhur bagi masyarakat Bima dan NTB.
  • Sultan dikenal sebagai "Nai Hawo" atau Pelindung, memiliki sifat agamis, santun, penuh kasih sayang, dan mendorong toleransi beragama.

TRIBUNLOMBOK.COM – Penetapan Sultan Bima Muhammad Salahuddin sebagai Pahlawan Nasional menjadi momentum penting bagi masyarakat Bima dan NTB untuk meneladani karakter luhur sang Sultan.

Cucu Sultan, Dewi Ratna Muchlisa, menekankan perjuangan belum berakhir, dan kini saatnya generasi muda bercermin pada nilai-nilai yang ditinggalkan.

Sultan Muhammad Salahuddin sering dijuluki sebagai "Nai Hawo" yang berarti Pelindung. Gelar ini mencerminkan peran Sultan sebagai pengayom rakyat.

"Mari kita bercermin kepada beliau. Beliau itu memang sering disebut Nai Hawo, jadi pelindung kita. Setiap individu harus melindungi dirinya dan keluarganya," kata Ibu Dewi.

Menurut Dewi, karakter Sultan yang agamis, santun, dan penuh kasih sayang harus ditiru oleh setiap individu.

Karakteristik ini didukung oleh fakta sejarah, termasuk toleransi beragama yang sangat tinggi di Bima, bahkan keluarga dapat terdiri dari anggota yang beragama Islam, Kristen, dan Katolik hidup harmonis dalam satu rumah.

Selain itu, Sultan juga dikenal memiliki kecerdasan dalam diplomasi.

Dewi mencontohkan keberhasilan Sultan menyelamatkan seluruh aset pusaka kerajaan (keris, mahkota, bokor emas) dari permintaan tentara Jepang yang ingin meleburnya menjadi gigi palsu, melalui lobi-lobi yang cerdas.

Ibu Dewi berharap, dengan ditetapkannya Sultan sebagai Pahlawan Nasional, masyarakat Bima dan NTB dapat merubah mindset dan kembali menjadi masyarakat yang agamis dan santun, menjadikan Sultan sebagai idola nasionalis dan teladan bagi generasi muda.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved