FoSSEI Gelar Seminar Internasional dan Rakernas Ekonomi Digital dan Rantai Nilai Halal Global

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK. COM, MATARAM - Organisasi kemahasiswaan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) menggelar seminar internasional dan Rakernas di UIN Mataram, 11-13 Januari 2024.

Seminar yang dihadiri 45 peserta dari seluruh Indonesia ini berfokus pada tiga bahasan, yaitu akselerasi ekosistem digital, green economy, dan halal value chain.

Ketua panitia Rakernas FoSSEI 2024 Sahratul Azrima menyampaikan, tujuan rakernas untuk mengoptimalkan potensi ekonomi berbasis syariah di Indonesia.

"Serta meningkatkan SDM digital guna merespons perubahan dan dinamika global," terangnya.

Ia menyampaikan kebanggaannya karena tahun ini UIN Mataram menjadi tuan rumah dalam acara tersebut.

"Semoga semua peserta yang hadir bisa menjalin relasi yang baik dan sekaligus berpartisipasi serta mendapatkan manfaat dalam seminar ini." ucapnya.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian dari keynote speech dari Ir. Adiwarman Azwar Karim, yang memaparkan urgensi mengefektifkan proses pembelajaran.

Serta kontribusi ekonomi rabbani sebagai agen penggerak dakwah ekonomi syariah.

"Pembelajaran harus menjadi prioritas dalam meningkatkan kualitas dan penerimaan masyarakat terhadap konsep ekonomi syariah," tegasnya.

Keuntungan ekonomi rabbani sebagai agen penggerak dakwah ekonomi syariah adalah kemampuan untuk menjadi lebih mandiri dan memperkuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam Islam.

Selain itu ia juga menegaskan makna penting dari "Li kulli maqam maqal wali kulli maqal maqam" bahwa setiap perkataan ada tempat terbaiknya, dan tidak setiap kata cocok untuk setiap tempatnya.

Hal ini penting untuk diingat dalam memetakan prioritas dan strategi dalam mempraktikkan ekonomi syariah yang berkelanjutan.

Presidium Nasional FoSSEI, Zayd Ambari Maulana menyampaikan rakernas dengan tema "Percepatan Ekonomi Digital dan Ekonomi Hijau, serta Rantai Nilai Halal Global, Demi Mewujudkan Ekonomi Islam yang Berkelanjutan".

Tantangan dalam perekonomian global saat ini, antara lain perkembangan ekonomi digital yang berubah dengan cepat, tantangan lingkungan dan perubahan iklim, serta peluang rantai nilai halal global.