Kaesang Kampanye di Lombok
Arogan Usir Wartawan saat Liput Kaesang, Caleg PSI Lombok Barat Akhirnya Minta Maaf
Dedi Kariyawan akhirnya meminta maaf atas tindakan arogansi terhadap awak media yang sedang meliput kegiatan Kopdarwil Partai Solidaritas Indonesia.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dedi Kariyawan akhirnya meminta maaf atas tindakan arogansi terhadap awak media yang sedang meliput kegiatan Kopdarwil Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dedi yang dalam kegiatan tersebut ditunjuk sebagai ketua panitia, mengaku khilaf saat melontarkan kalimat yang tidak menyenangkan tersebut kepada para wartawan.
"Meminta maaf kepada media, itu murni keteledoran saya dan memastikan yang ada di dalam ruangan itu adalah teman-teman kader, teman-teman caleg dan simpatisan yang dibolehkan," kata Dedi, Jumat (29/12/2023).
Sebelumnya, PSI NTB menggelar kegiatan Kopdarwil bersama Ketua Umumnya Kaesang Pangarep di Hotel Lombok Raya Mataram, Kamis (28/12/2023).
Baca juga: Klarifikasi Ketua PSI NTB soal Kadernya yang Arogan Usir Wartawan saat Liput Kaesang
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara tertutup dan hanya boleh diikuti oleh kader dan simpatisan yang memiliki kartu tanda anggota (KTA). Sehingga bagi mereka yang tidak memiliki anggota diminta meninggalkan ruangan.
Dalam kesempatan tersebut wartawan tidak diperkenankan berada di dalam ruangan, sehingga Dedi yang juga Caleg DPRD Kabupaten Lombok Barat itu meminta wartawan meninggalkan ruangan.
Terdengar beberapa kali Dedi meminta wartawan untuk meninggalkan ruang kegiatan, hingga Dedi akhirnya melontarkan kalimat yang mengarah ke ancaman terhadap beberapa wartawan yang masih tersisa didalam.
"Yang jelas sudah ada SOP-nya, silahkan sebelum kami menggunakan kekerasan itu saja," kata Dedi melalui pengeras suara.
Atas kejadian tersebut beberapa organisasi kewartawanan menyangkan kalimat yang dikeluarkan oleh seorang Caleg tersebut. Salah satunya oleh ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) NTB Riadis Sulhi dan Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) NTB Haris Mathul.
Baca juga: KKJ NTB Layangkan Protes ke PSI Soal Insiden Pengancaman 3 Wartawan TV Nasional saat Liput Kaesang
Kronologi kejadian
Rahmatul Kautsar, jurnalis TvOne Mataram yang menjadi korban menceritakan kronologis kejadian tersebut.
Ia mengatakan, sebelumnya ia dan rekan-rekannya dari media lain, seperti Fitri Rahmawati dari Kompas TV, dan M Awaludin dari Berita Satu TV telah diberitahukan acara digelar tertutup.
Namun, mereka masih diperbolehkan mengambil gambar ketika Kaesang masuk ke dalam ruangan, kemudian diminta untuk keluar.
"Kami terima saja, karena memang sudah ada aturannya. Tapi menjelang Kaesang masuk ruangan, tiba-tiba ada salah satu panitia yang diduga merupakan salah satu caleg asal Lombok Barat, mengumumkan untuk kami awak media meninggalkan ruangan dengan cara yang kasar. Dia bilang kalau kami tidak keluar, dia akan pakai kekerasan. Itu terekam dalam video," ungkap Kautsar.
Menanggapi insiden tersebut, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) NTB Riadis Sulhi buka suara.
KKJ NTB Layangkan Protes ke PSI Soal Insiden Pengancaman 3 Wartawan TV Nasional saat Liput Kaesang |
![]() |
---|
Klarifikasi Ketua PSI NTB soal Kadernya yang Arogan Usir Wartawan saat Liput Kaesang |
![]() |
---|
Wartawan Diusir saat Liput Acara Kaesang Pangarep di Lombok, Ketua IJTI NTB Buka Suara |
![]() |
---|
POPULER LOMBOK: Kaesang Yakin PSI Menang di NTB - 5 Pembuat Lumpia Terbakar Hidup-hidup |
![]() |
---|
Wartawan Dilarang Liput Seleksi PPPK, AJI dan KKJ NTB Desak Kepala UPT BKN Mataram Dievaluasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.