Persekusi Anak
VIRAL Video Persekusi Anak saat Terpergok Mesum, LPA Lombok Timur Sesalkan Tindakan Warga
Video berdurasi 6 menit 10 detik itu memperlihatkan dua sejoli terpergok mesum di tempat umum, kemudian videonya disebar di media sosial.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lombok Timur mengecam tindakan sejumlah oknum yang diduga mempersekusi anak di bawah umur, di Lombok Timur.
Video berdurasi 6 menit 10 detik itu memperlihatkan dua sejoli terpergok mesum di tempat umum, kemudian videonya disebar di media sosial.
Terlihat sejumlah oknum yang memergoki kedua sejoli itu merekam sembari mengeluarkan kata-kata ancaman.
Bahkan oknum warga tersebut juga memaksa korban memperlihatkan organ vitalnya.
Atas beredarnya video itu, Ketua LPA Lombok Timur Judan Putra Baya mengatakan, persekusi yang dilakukan oknum warga dalam video tersebut tak sepatutnya dilakukan.
Baca juga: LPA Kota Bima Cemaskan Keselamatan Nyawa Joki Anak di Arena Pacuan Kuda
Tindakan itu akan berdampak besar terhadap psikologis korban.
Meski dua remaja itu telah melakukan perbuatan mesum, namun persekusi tidak bisa dibenarkan.
"Meski berbuat salah tapi tak seharusnya korban diperlakukan seperti itu, karena nanti dapat menimbulkan hal yang fatal yakni bunuh diri. Sudah banyak tindakan bunuh diri itu terjadi di daerah kita ini," ucap Judan yang dikonfirmasi TribunLombok.com, Sabtu (18/11/2023).
Lebih lanjut, Judan menyebut, insiden ini juga merupakan dampak kurangnya pemahaman orang tentang persekusi.
Karenanya, LPA Lombok Timur akan terus memberikan pemahaman secara masif kepada semua orang agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Hal yang sering kami sampaikan dalam berbagai kesempatan adalah pentingnya kontrol atau pengawasan orang tua secara maksimal terhadap anak ini," katanya.

Berkaca dari peristiwa persekusi yang dialami dua orang anak tersebut, hal itu juga disebabkan banyak pihak yang menganggap tempat wisata berisi hal-hal negatif.
Padahal prilaku menyimpang yang dilakukan anak-anak adalah bentuk dari minimnya kontrol atau pengawasa orang tua.
"Namun demikian yang sangat kita sayangkan adalah ketika ada warga yang mau peduli terhadap perilaku menyimpang yang dilakukan anak-anak justru orang dewasa melakukan kesalahan fatal yakni dengan memperkusi korban dan men-viralkannya di media sosial," jelasnya.
Kasus tersebut kini membuat korban akan mengalami tekanan mental luar biasa.
Walau persoalan tersebut sudah selesai, namun dampak psikologi anak belum hilang.
"Jadi kita menyesalkan terjadinya perilaku menyimpang yang dilakukan anak-anak, demikian juga kita mengutuk persekusi yang terjadi," tandasnya.
(*)
Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kematian Suaminya, Kuasa Hukum Briptu Rizka: Ada Kejanggalan |
![]() |
---|
Briptu Rizka Jadi Tersangka, Tak Pernah Lapor Suami Hilang Sebelum Brigadir Esco Ditemukan Tewas |
![]() |
---|
Briptu Rizka Ditetapkan Tersangka, Orang Tua Brigadir Esco Yakin Pembunuhan Dilakukan Berencana |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Polda NTB Tetapkan Istri Brigadir Esco Sebagai Tersangka |
![]() |
---|
Jelang Perhelatan MotoGP Mandalika 2025, Tingkat Hunian Hotel Capai 95 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.