Berita Lombok Timur

Sudah 88 Tahun Madrasah NWDI Mengabdi Nusantara dan Terus Bergerak Menuju Indonesia Maju

Seminar diselenggarakan guna memeriahkan hari ulang tahun ke-88 Madrasah NWDI di Anjani, Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Ketua Panitia ulang tahun ke-88 Madrasah NWDI, Hj Lale Yaqultunnafis. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Yayasan Pendidikan Pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Lombok Timur menggelar seminar di auditorium Ummuna Hj. Sitti Raehanun AM, Jumat (27/10/2023).

Seminar diselenggarakan guna memeriahkan hari ulang tahun ke-88 Madrasah NWDI di Anjani, Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Saat membuka seminar, ketua panitia ulang tahun ke-88 Madrasah NWDI, Hj Lale Yaqultunnafis menjelaskan arah perjuangan NW.

"Sudah 88 tahun madrasah NWDI mengabdi untuk Nusantara. Sudah 88 tahun madrasah NWDI terus bergerak menuju Indonesia maju," ucap Lale Yaqultunnafis di hadapan seluruh santri dan santriwati lingkup YPP Syaikh Zainuddin NW Anjani Lombok Timur.

Para santri yang mengikuti seminar yang diselenggarakan Yayasan Pendidikan Pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Lombok Timur, Jumat (27/10/2023).
Para santri yang mengikuti seminar yang diselenggarakan Yayasan Pendidikan Pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Lombok Timur, Jumat (27/10/2023). (TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA)

Dia melukiskan tema seminar ini sangat luar biasa dan sejalan dengan tuntutan perkembangan zaman saat ini.

Hal ini pun sesuai amanah guru TGKH Syaikh Zainuddin Abdul Majid.

Amanah tersebut yakni menjaga organisasi NW yang di dalamnya berdiri dua lembaga yang sangat dicintai yakni madrasah NWDI dan NBDI.

Lale Yaqultunnafis mengatakan, Angka 88 sangat indah. Seolah mengikat pergerakan dan perjuangan yang telah dilakukan Maulana Syikh untuk mencerdaskan anak bangsa.

"Delapan puluh delapan tahun itu bukanah waktu yang singkat. Tidaklah waktu yang sedikit, dan bukanah waktu yang sisa-sia. Pergerakan beliau dan ide-ide beliau saat itu mampu membangkitkan pendidikan di NTB ini," imbuhnya.

Dia menyebut, pendidikan merupakan tonggak perjuangan Maulana Syaikh.

Buah perjuangan Maulana Syaikh saat itu mampu memberikan Gumi Sasak ini sebuah cahaya di tengah berbagi ancaman dan tantangan.

"Tidak sedit yang dihadapi oleh Maulana Syikh saat itu untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Terlebih di masa penjajah Maulana Syikh tidak mundur," tandasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved