Berita Mataram

Jalan Ibu Kota Kok Gelap Gulita? Picu Kecelakaan hingga Rawan Kejahatan

Padamnya lampu PJU di Kota Mataram ini mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Kecelakaan dan kejahatan semakin rawan pada malam hari.

|
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
Kendaraan melintas di kawasan Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram yang gelap gulita karena lampu-lampu PJU di kawasan ini padam, Jumat (6/10/2023). 

PJU sejatinya merupakan lampu penerangan jalan yang dipasang untuk kepentingan masyarakat umum, sehingga memudahkan warga pengguna jalan melaksanakan aktivitasnya dengan aman dan nyaman.

Keberadaan PJU akan membuat pejalan kaki, pesepeda, hingga pengendara kendaraan bermotor dapat melihat lebih jelas kondisi jalan di malam hari.

Sehingga keselamatan berlalu lintas pun dapat meningkat. Biaya PJU pun dibayar langsung oleh warga setiap membayar token listrik.

Kebutuhan pembayaran PJU pun tidak sedikit. Kota Mataram harus membayar miliar rupiah per bulan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram, M Saleh
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram, M Saleh (TribunLombok.com/Laelatunni'am)

Terkait kondisi ini, Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram Muhammad Saleh yang dikonfirmasi TribunLombok.com tidak membantah jika banyak lampu PJU di pinggir kota yang padam.

Salah satu penyebabnya lampu-lampu itu masuk di jaringan lama yang sudah tidak berfungsi dengan baik.

"Kalau di tengah kota relatif aman,” katanya.

Hal itulah yang membuat beberapa lampu PJU di Jalan Lingkar Selatan hingga kawasan wisata Loang Baloq padam.

Sebagai solusi, pihaknya akan mencoba menggunakan solar cell, pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik.

“Jalan lingkar ini masih ada yang mati (PJU-nya), ini kan jaringan lama. Itu menjadi fokus-fokus kita,” katanya.

Sebagai solusinya, tahun ini Pemerintah Kota Mataram akan melakukan uji coba solar cell sekitar 20 titik.

Pihaknya akan mencoba menghubungkan melalui Lingkar Selatan atau melalui sporadik yang ada.

“Kita akan uji coba tahun ini,” tambahnya.

Untuk perbaikan, Saleh mengakui membutuhkan dana cukup besar.

Untuk membayar lampu PJU perbulan saja menghabiskan Rp 2,7 miliar.

Angka ini cukup besar karena masih digabung dengan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL).

“Karena masih digabung belum dipisah, pembayaran belum dipisah yang paling banyak itu PJL,” katanya.

Dirinya mengakui lampu-lampu PJU yang banyak padam mulai dari kawasan jalan Lingkar Selatan hingga Dasan Cermen.

"Bertahap kita perbaiki jaringannya,” ujar Saleh.

Sejauh ini, jika ada laporan warga mengenai PJU padam, petugas Dinas Perhubungan bergerak cepat memperbaiki.

Masyarakat bisa melaporkan melalui lurah masing-masing kemudian diteruskan ke Dinas Perhubungan Kota Mataram.

Pihaknya juga sering memantau dari grup tingkat kota.

“Kayak tadi siang kami langsung sikapi di jalan Monjok - Taliwang, kalau ada suku cadang kenapa tidak kita tanggapi,” katanya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved