Berita Lombok Timur
Distan Lombok Timur Makin Gencar Garap Program "Gerakan Tanam Padi", Antisipasi Mahalnya Harga Beras
Aksi tanam padi di Lombok Timur dilakukan di area seluas 5.000 hektare dari total yang terealisasi 1.500 hektare
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dinas Pertanian (Distan) Lombok Timur menggencarkan program "Geraka Tanam Padi" untuk mengantisipasi dampak El-nino.
Aksi tanam padi tersebut dilakukan di area seluas 5.000 hektare, yang pada minggu lalu sudah direalisasikan sebanyak 1.500 hektare.
"Itu nanti akan kita panen sampai menjelang panen raya di bulan Maret. Oleh karena itu, sambung menyambung, ketersediaan padi di Lombok Timur akan tetap tersedia," ucap Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur Ir. Sahri, setelah dikonfirmasi, Senin (9/10/2023).
Untuk memenuhi target 4.000 hektare tersebut, pihaknya terus bergerak di wilayah bagian utara atau lereng Gunung Rinjani yang notabene memiliki ketersediaan air pada musim kemarau.
Baca juga: DKP Lombok Timur Akan Salurkan 4 Ribu Ton Beras ke Warga Tidak Mampu, Tiap KK Dapat 10 Kg
Beberapa wilayah tersebut antara lain, wilayah Kecamatan Terara, Sikur, Montong Gading, Pringgasela, sebagian wilayah Kecamatan Selong, hingga sebagian wilayah Kecamatan Pringgabaya.
"Nah ini daerah-daerah yang cukup tersedia air di musim kemarau, itu kita gunakan lahannya untuk tanam padi. Sehingga insyaallah tidak akan terjadi kekurangan ketersediaan beras di Lombok Timur," ujarnya.
Sahri menyampaikan kepada masyarakat khususnya di Lombok Timur, agar tidak merasa resah dengan isue El-nino yang saat ini menyita perhatian banyak orang.
Apalagi dikatakannya, El-nino tidak selamanya berdampak buruk bagi alam.
Baca juga: Menteri Pertanian Beberkan Penyebab Harga Beras Naik, Pastikan Tak Ada Krisis Beras
Di sebagian wilayah Lombok Timur, El-nino atau musim kemarau justru menjadi manfaat dimana pada bulan September-November.
Lahan pertanian terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama, maka akan membuat lahan tersebut menjadi matang.
"Maka insyaallah pada saat ditanami padi nanti, tentunya dengan memperhatikan teknik-teknik menanam padi yang baik maka hasilnya akan semakin bagus, baik secara kualitas maupun kuantitas," katanya.
Terlebih saat ini pihaknya tetap melaksanakan program tanam padi yang rutin dilaksanakan setiap tahun yang biasa disebut dengan istilah Asep (Agustus-September) dan Okmar (Oktober-Maret).
Sahri juga menyoroti harga beras di pasar tradisional yang terus merangkak naik.
Namun dia memastikan stok beras di Lombok Timur relatif aman setidaknya untuk dua minggu ke depan, bahkan hingga beberapa bulan.
Tradisi Mubir Suro Desa Rempung, Membuat Bubur 'Sakral' dari Puluhan Jenis Biji-bijian |
![]() |
---|
Gotong-royong Warga Desa Rensing Bersihkan Lingkungan untuk Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Tradisi Bejango Desa Anjani: Silaturahmi Sambil Makan Bersama, Diawali dengan Menangkap Ikan |
![]() |
---|
Ritual Ngayu Ayu, Wujud Syukur dan Penghormatan Alam oleh Warga Sembalun |
![]() |
---|
Bupati Lombok Timur Minta Petugas Tidak Menagih Piutang Pajak untuk Orang Miskin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.