Ritual Ngayu Ayu, Wujud Syukur dan Penghormatan Alam oleh Warga Sembalun

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Ritual Ngayu Ayu di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, menjadi wadah untuk menjaga keseimbangan alam sekaligus sebagai bentuk rasa syukur atas hasil yang diperoleh.

Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang masyarakat Sembalun.

Gubernur NTB, H. Lalu Muhammad Iqbal, menyebut tradisi adat Ngayu Ayu merupakan ungkapan rasa syukur atas kemakmuran dan kesejahteraan yang telah diberikan oleh alam. Ia berharap tradisi ini terus dilestarikan oleh generasi penerus.

“Kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan kepada Gunung Rinjani dan merupakan wujud dari tradisi menjaga keseimbangan alam,” ujarnya dalam sambutannya pada upacara adat Ngayu Ayu di Sembalun, Lombok Timur, Kamis (17/7/2025).

Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin mengatakan, tradisi Ngayu Ayu bukan sekadar perayaan budaya, melainkan sarat dengan doa dan harapan.

Ia berharap generasi muda Sembalun tidak hanya hadir, tetapi juga memahami makna dan nilai yang terkandung di dalamnya.

“Semoga dapat diteruskan dan diimplementasikan di masa-masa mendatang,” harapnya.

H. Iron, sapaan akrabnya menambahkan, Ngayu Ayu mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dengan alam. Tradisi ini juga merupakan bagian dari pelestarian adat dan budaya di wilayah utara Kabupaten Lombok Timur.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Lombok Timur, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang hadir, mulai dari Bapak Gubernur, masyarakat adat, para ratu dan raja dari berbagai wilayah di Indonesia, yang telah mengikuti tradisi Ngayu Ayu di Sembalun ini dengan penuh khidmat,” pungkasnya.