Bisnis Investasi FEC

BREAKING NEWS: Klarifikasi Lengkap Bupati Lombok Tengah Setelah Namanya Dicatut dalam Kasus FEC

Menanggapi berita yang menyudutkan namanya, Bupati Pathul Bahri yang juga ketua PCNU Lombok Tengah akhirnya angkat suara.

|
Penulis: Sinto | Editor: Dion DB Putra
FOTO ISTIMEWA/KIRIMAN MITRA
Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri (kiri) dengan bos FEC Cabang Lombok, Lalu Damarwulan. Damar sempat bertemu bupati untuk menyampaikan keinginannya menyewa Aerotel sebagai kantor. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Nama Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri ikut terbawa dalam pusaran kasus bisnis ilegal Feature E-commerce (FEC) Shopping Indonesia.

Foto Lalu Pathul Bahri dengan bos FEC Cabang Lombok. Lalu Damarwulan juga tersebar luas di berbagai media sosial.

Baca juga: 5 Penyebab Izin Usaha FEC Shopping Indonesia Dicabut: Tidak Terdaftar PSE Hingga Kaburnya Pengurus

Bahkan, Lalu Damarwulan sempat mengunggah postingan dengan Bupati Lombok Tengah saat berkunjung silaturahmi ke ruang kerjanya.

Undangan bupati Lombok Tengah untuk meresmikan kantor FEC Lombok di Penujak pun beredar luas di berbagai media sosial.

Menanggapi berita yang menyudutkan namanya, Bupati Pathul Bahri yang juga ketua PCNU Lombok Tengah akhirnya angkat suara.

Hal itu disampaikan Bupati Pathul Bahri dalam peringatan hari olahraga nasional (Haornas) di kantor Bupati Lombok Tengah, Jumat (8/9/2023)

Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, SIP MAP tegas mendukung proses hukum untuk mengungkap kasus bisnis FEC yang melibatkan namanya.

"Saya pastikan nama saya dicatut dalam kasus tersebut tanpa persetujuan dari saya. Meskipun pernah diundang untuk menghadiri acara launching kantor FEC, saya tidak pernah hadir dalam acara tersebut," tegas Pathul.

Bupati menyatakan terkejut saat mengetahui adanya karangan bunga yang dikirim atas namanya, meskipun pihaknya tidak pernah memesan karangan bunga tersebut.

Bupati meminta penegak hukum untuk segera menyelesaikan persoalan ini, mengingat banyaknya korban yang terlibat dalam kasus ini.

Ia menegaskan, meskipun pernah memberikan izin untuk pengambilan foto dirinya oleh pebisnis FEC di kantornya, itu hanyalah permintaan lumrah yang diizinkannya sebagai seorang bupati.

Namun, hal itu tidak ada kaitan dengan dirinya terlibat dalam bisnis FEC.

Menurut Bupati Pathul Bahri, kedatangan sejumlah petinggi FEC menemui dirinya untuk menyampaikan keinginan menyewa Hotel Aerotel sebagai kantor.

Dia mempersilakan melalui mekanisme yang telah diatur. Akan tetapi mereka tidak melanjutkan proses penyewaan tersebut.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved