BTNGR Awasi Potensi Titik Api Baru di Gunung Rinjani Usai Kebakaran Lahan Berhasil Padam

Terhitung sebanyak 205 hektare kebakaran lahan di Gunung Rinjani sudah dipadamkan

ISTIMEWA
Upaya pemadaman kebakaran lereng Gunung Rinjani di Lombok Tengah. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Setelah mengalami kebakaran pada Senin (7/8/2023) lalu, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menerjunkan 10 regu pemantauan yang terbagi dalam 3 tim di 3 titik pendakian.

Diantaranya Tim 3 yang berisikan 8 orang diterjunkan di pusat kebakaran awal, yakni pendakian via Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.

Selanjutnya Tim 4 yang berisikan 3 orang diterjunkan di titik pendakian Joben, Kecamatan Sikur, Lombok Timur dan Tim 5 berisikan 6 petugas MPA Resort Joben.

Kepala Seksi I TNGR, Dwi Pangestu mengungkap Selama 3 hari, 3 tim tersebut melakukan pemantauan dan pemadaman, terhitung sebanyak 205 hektare kebakaran lahan di Gunung Rinjani sudah dipadamkan.

Baca juga: Aktivitas Pendakian Gunung Rinjani Tidak Terganggu Kebakaran Hutan dan Lahan

"Total sementara luas areal karhutla yang telah padam Karhutla pada Kawasan TNGR seluas 205 ha," ucapnya menjawab TribunLombok.com, Rabu (9/8/2023).

Dikatakannya, Tim 3 Via Aikbual sejak hari Senin, 7 Agustus 2023 melakukan pemadaman secara langsung di titik yang terdeteksi sebelumnya sebagai Hot Spot (HS) 6 dan HS 7 (Gunung Tain Manuk menuju kearah lereng Gung Kondo/Sangkareang).

Sekitar pukul 16.00 Wita api berhasil dipadamkan sehingga bisa memutus api untuk tidak menyebar semakin luas ke arah lereng timur.

Sementara lereng sebelah barat disekitar Kokok Lenek, kebakaran masih terjadi dengan arah api menuju kebagian bawah dan tim terus memantau pergerakan api.

Hari Selasa, 8 Agustus Tim melakukan pemadaman di lereng bagian barat dan api dapat dikendalikan.

Sekitar pukul 15.00 Wita setelah selesai melakukan mop up untuk memastikan api benar-benar padam tim dijadwalkan untuk kembali ke Aikbual.

Baca juga: Kebakaran di Gunung Rinjani Dinyatakan Padam, 250 Hektare Hutan dan Lahan Hangus

Pada lereng yang lain, Tim 5 hari Senin, 7 Agustus 2023 pukul 21.40 Wita via jalur wisata pendakian Tetebatu tiba di camping ground Tetebatu (ketinggian 2.340 mdpl), melakukan pemantauan dan terlihat api menyala di arah barat daya camping ground, titik yang terdeteksi sebelumnya sebagai HS 13 dan 14.

Hari Selasa pukul 06.30 Wita tim melakukan pemantauan dan tidak merlihat adanya nyala api ataupun asap disekitar lokasi yang terbakar pada malam harinya.

Tim kemudian melanjutkan pembuatan sekat bakar dan sebagian tim melakukan penyisiran ke arah Kondo menjumpai 3 rombongan tamu mancanegara yang mendaki sebelum jalur ditutup kemudian diarahkan agar rombongan segera turun karena kondisi kawasan masih rawan terjadi kebakaran.

Adapu jenis vegetasi yang terbakar diantaranya rumput, ilalang, semak, perdu, pepohonan dengan jenis dominan cemara dan bak-bakan.

Tim juga terus melakukan pemantauan CCTV terhadap HS 13, 14, 15 dan 16, sejauh ini tim tidak melihat adanya FireSpot.

"Konfirmasi tim lapangan yang bertugas sampai dengan pukul 17. 00 Wita menyatakan nihil asap, pada aplikasi SiPongi sampai pukul 16.30 Wita tidak ada penambahan HS baru disekitar lokasi yang terbakar," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved