Berita Bima

Bupati Dompu Sebut Bioteknologi DK95R Jadi Solusi Kerusakan Lingkungan Akibat Perluasan Lahan Jagung

Setiap tahun, kata Kader Jaelani, petani ingin menambah luas lahannya dengan membuka lahan baru di area perbukitan dan pegunungan.

|
Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Staf Bayer Indonesia, saat menunjukkan perbedaan pertumbuhan jagung menggunakan bibit konvensional dengan bibit bioteknologi DK95R di Dompu, 26 Juli 2023. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, DOMPU - Pemerintah Kabupaten Dompu  menyambut baik adanya bibit jagung bioteknologi DK95R dari Bayer Indonesia.

Bupati Dompu, Kader Jaelani saat menghadiri peluncuran bibit jagung ini di Desa Banggo Kabupaten Dompu, Rabu (26/7/2023), mengapresiasi inovasi PT Bayer Indonesia.

Baca juga: Petani NTB dan NTT  Mendapat Keuntungan Setelah Tanam Bibit Jagung Bioteknologi DK95R dari Bayer

Baca juga: Bayer Luncurkan Bibit Jagung Bioteknologi DK95R, Pendapatan Petani NTB Berpotensi Naik 30 Persen

"Saya rasa ini luar biasa, sangat membantu petani dan pemerintah," ujarnya di hadapan jajaran PT Bayer Indonesia, Kadin Indonesia, Direktorat Ketahan Pangan Indonesia dan petani dari NTB dan NTT.

Kader Jaelani mengatakan, ada persoalan lingkungan di Kabupaten Dompu selama ini, yakni penggunaan kawasan tegalan, perbukitan dan pegunungan untuk tanam jagung.

Setiap tahun, kata Kader Jaelani, petani ingin menambah luas lahannya dengan membuka lahan baru di area perbukitan dan pegunungan.

Akhirnya berdampak pada banjir yang kerap terjadi setiap musim hujan, karena tidak ada lagi pohon peresap.

Hasil dari bibit jagung bioteknologi DK95R  saat dilihat Bupati Dompu, Kader Jaelani bersama Kapolres Dompu dan jajaran PT Bayer Indonesia di Desa Banggo Kabupaten Dompu, Rabu (26/7/2023).
Hasil dari bibit jagung bioteknologi DK95R saat dilihat Bupati Dompu, Kader Jaelani bersama Kapolres Dompu dan jajaran PT Bayer Indonesia di Desa Banggo Kabupaten Dompu, Rabu (26/7/2023). (TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA)

Namun, dengan adanya bibit bioteknologi DK95R, menurutnya akan menjadi solusi bagi petani yang ingin peroleh produksi lebih banyak tanpa harus menambah lahan.

"Tadi saya ngobrol dengan petaninya, katanya jumlah produksi jagung meningkat drastis meski dari lahan yang sama saat mereka tanam bibit jagung yang biasa," ungkap Kader Jaelani.

Artinya, lanjut dia, petani di Dompu pun bisa menambah jumlah produksi jagungnya menggunakan bibit bioteknologi tersebut, dengan lahan yang sama tanpa harus bingung atau mengorbankan kawasan ketinggian.

"Ini produk yang kita cari, solusi dari kerusakan alam di Dompu," tandasnya.

Sementara itu, Stacy Markovich, Bayer Crop Science Country Cluster Head for Southeast Asia & Pakistan memastikan, Bayer masih akan berinovasi dengan produk lainnya.

Pengembangan bioteknologi akan terus dilakukan, agar menjadi solusi bagi persoalan petani yang dihadapi selama ini.

"Tunggu saja, kami akan menghadirkan inovasi terbaru berikutnya, dengan kwalitas bibit bioteknologi yang memiliki keunggulan lebih lengkap," tandasnya.

Ia pun mengungkap, pihaknya sudah bekerjasama dengan pemerintah daerah pada sejumlah daerah, termasuk Dompu untuk memberikan solusi terbaik pada petani.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved