Pemilu 2024

Ketua KPU Mataram: Tak Semua Pemberian Caleg dan Parpol Tergolong 'Money Politik'

"Jangan seluruhnya didefinisikan menjadi money politik, karena di samping itu ada cost politik, itu yang harus dibedakan, " katab H Husni Abidin.

Penulis: Laelatunniam | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI
Ketua KPU Kota Mataram M Husni Abidin (kiri) saat Talkshow di kantor TribunLombok.com Maret 2023. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua KPU Kota Mataram M Husni Abidin menjelaskan batasan suatu pemberian dapat disebut money politik (politik uang) atau tidak saat Pemilu 2024.

Dijabarkan oleh M Husni Abidin, tidak semua pemberian dari partai politik atau calon legislatif disebut money politik.

Masyarakat harus membedakan mana yang disebut money politik dan cost politik.

"Jangan seluruhnya didefinisikan menjadi money politik, karena di samping itu ada cost politik, itu yang harus dibedakan, " kata M Husni Abidin, dalam wawancara eksklusif Bincang Tribun Lombok.

"Yang jelas yang dikatakan money politik itu adalah transaksional, misal seorang calon legislatif memberikan sejumlah uang ke masyarakat dengan akad untuk dipilih, itu namanya transaksional, itulah yang disebut money politik," tambahnya.

Baca juga: KPU Kota Mataram Perbaiki Kesalahan Prosedur PPS saat Rapat Pleno DPSHP di Tingkat Kecamatan

Jadi dapat disimpulkan bahwa batasan pemberian dapat disebut money politik dan tidak terletak pada akad atau penyampai.

Selama tidak ada akad atau transaksi antara pemberi uang atau barang (parpol atau caleg) dan penerima (masyarakat) maka itu bukan termasuk money politik.

Bukan seluruh pemberian disebut money politik, walaupun sama sama uang atau barang.

Lebih lanjut M Husni Abidin menjelaskan, cost politik yaitu ongkos yang dikeluarkan oleh parpol atau caleg untuk tim yang bertugas mensosialisasikan caleg kepada masyarakat.

"Misalnya ada caleg yang ingin bertarung di 2024 dengan mengumpulkan seluruh timnya, kemudian memberikan uang transportasi kepada mereka untuk jalan sosialisasi, itu namanya cost politik," katanya.

Biaya politik, mau tidak mau harus dikeluarkan, karena tim tersebut tidak akan bisa jalan untuk mensosialisasikan calonnya ketika dia tidak memiliki ongkos jalan.

Jadi harus ada batasan atau kategori mana yang disebut money politik dan tidak.

"Saya kasih ada yang untuk memilih saya, itu money politik, itu adalah bahasa akad jelas itu money politik," tambahnya.

Praktek money politik ini beragam cara dilakukan, bisa langsung mengatakan saya berikan Anda uang lalu pilih saya atau menggunakan amplop yang disertai pesan untuk memilih caleg tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved