Pilpres 2024

Jokowi Bakal Jadi Penengah antara Ganjar dan Prabowo, Tinggalkan Dua Warisan Berharga

Direktur Eksekutif Senopati Syndicate, Robi Sugara menyebut, Jokowi akan jadi penengah soal arah dukungannya kepada Capres di Pemilu 2024.

|
Editor: Dion DB Putra
INSTAGRAM/GANJAR PRANOWO
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Posisi Presiden Jokowi dalam Pilpres 2024 masih menjadi perdebatan, antara mendukung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Ganjar segaris partai di PDIP, sementara Prabowo adalah Menhan yang saat ini terlihat dekat dengan Jokowi.

Direktur Eksekutif Senopati Syndicate, Robi Sugara menyebut, Jokowi akan jadi penengah soal arah dukungannya kepada Capres di Pemilu 2024.

Baca juga: Cak Imin Dapat Dukungan dari Relawan Prabowo untuk Menjadi Cawapres

Baca juga: Prabowo: Yang Benar Prabowo Berjuang Bersama Presiden Joko Widodo

Robi menilai, Ganjar dan Prabowo sama-sama saling memperebutkan dukungan dari Jokowi. Menurutnya, hal itu terlihat dari kedua kubu Capres yang saling mengklaim akan melanjutkan kepemimpinan Jokowi.

"Dua kubu yang kemungkinan besar berkontestasi antara kubu Ganjar dan kubu Prabowo akan melakukan balance of power dalam merebut hati, sikap, dan dukungan Presiden Jokowi dengan cara, salah satunya mengklaim masing-masing akan melanjutkan kepemimpinannya," kata Robi Sugara dalam konferensi pers bertajuk 'Orkestra Jokowi pada Pemilu 2024' di Jakarta, Senin (17/7/2023).

Karena itu, Robi menilai, Jokowi akan menjadi penengah dengan melakulan stabilisasi terhadap kubu Ganjar dan Prabowo. Cara tersebut, kata Robi, dilakukan Jokowi agar tidak terjadi benturan politik jelang Pemilu 2024.

"Jokowi akan melakukan stabilisasi dua kubu tersebut agar balance of power tidak menyebabkan benturan keras," ucapnya.

Sebelumnya, Senopati Syndicate menemukan peran besar Jokowi melalui cawe-cawe jelang Pemilu 2024. Hal tersebut berdasarkan pemantauan media monitoring mereka pada Juni 2022 sampai Juni 2023.

"Dalam pantauan selama satu tahun, ada tiga hal yang penting bagaimana Presiden Jokowi kita sebut sebagai pemimpin okestra dalam Pemilu 2024 ini," kata Robi Sugara.

Robi menilai, manuver politik Jokowi berlangsung pada penentuan bakal Capres dan Cawapres, di mana menurutnya, Jokowi berhasil menjadi penengah antara kubu Capres Ganjar dan Prabowo.

"Pertama, Jokowi akan menjadi stabilisator pada Pemilu 2024. Kedua, Presiden Jokowi memiliki dua warisan besar yakni tingkat kepuasan publik yang besar dan relawan-relawan Jokowi yang cukup militan. Ketiga, Presiden Jokowi bisa mengkonsolidasi kekuatan internal pemerintahan khususnya kekuatan TNI-Polri dalam satu barisan yang kuat untuk tetap loyal pada kepentingan bangsa dan negara," katanya.

Dua Warisan

Hasil survei Senopati Syndicate menyampaikan, Presiden Jokowi memberikan dua warisan besar untuk kontestasi Pemilu 2024.

Direktur Eksekutif Senopati Syndicate Robi Sugara menjelaskan, warisan pertama, yakni tingkat kepuasan publik pada kinerja pemerintah.

Robi merujuk, pada April 2023, di mana Jokowi memperoleh 82 persen tingkat kepuasan kinerjanya berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Selain itu, katanya, survei Indikator Politik Indonesia, pada Mei 2023, menunjukkan tingkat kepuasan publik pada Jokowi sebanyak 79,2 persen. Jika dibandingkan dengan Presiden SBY di akhir kekuasaannya, di bawah 50 persen, bahkan juga disebut di bawah 40 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved