Pilpres 2024

Cak Imin Dapat Dukungan dari Relawan Prabowo untuk Menjadi Cawapres

Noel menyampaikan, relawan Prabowo di daerah memandatkan mereka untuk menjadikan Cak Imin sebagai Cawapresnya Prabowo.

|
Editor: Dion DB Putra
DOK TRIBUN
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Relawan Prabowo Mania 08 mendatangi Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, pada Senin (17/7/2023) malam. Kedatangan relawan Prabowo ini disambut langsung oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Ketua Relawan Prabowo Mania 08 Immanuel Ebenezer atau Noel disambut oleh Cak Imin dan Sekjen PKB Hasanudin Wahid. Setelahnya, mereka masuk ke dalam ruangan dan duduk bersama.

Baca juga: Muhaimin Iskandar Akan Bertemu Megawati Membahas Pilpres, Janjikan Kejutan Baru

Noel menyampaikan, relawan Prabowo di daerah memandatkan mereka untuk menjadikan Cak Imin sebagai Cawapresnya Prabowo.

"Pandangannya, selain Cak Imin Jawa Timur, ada NU-nya. Dan yang tidak kalah penting, Cak Imin ini punya latar belakang sebagai aktivis politik. Anak gerakan," ujar Noel.

Ia mengaku diberi mandat oleh relawan Prabowo di daerah untuk menyatakan dukungan kepada Cak Imin. Dia menyebut, Prabowo Mania 08 juga diisi oleh para aktivis pergerakan, sama seperti Cak Imin.

"Akhirnya kawan-kawan pertimbangkan untuk Cak Imin bisa Wapres-nya Pak Prabowo. Apalagi Cak Imin Jatim. Battle 2024 itu ada di Jatim, begitu Pak Ketum ya?" kata Noel.

"Cocok," jawab Cak Imin.

Gerindra dan PKB bersatu dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk menghadapi Pilpres 2024. Koalisi ini menyepakati Prabowo menjadi Capres. Namun, Cawapresnya tak kunjung ditunjuk hingga saat ini.

Banyak isu berkembang, PKB diprediksi membatalkan koalisinya dengan Gerindra, jika Cak Imin tidak dijadikan Cawapres.

Paling tidak, prediksi itu diungkapkan budayawan Sujiwo Tejo di YouTube Kompas TV, Rabu (12/7/2023) malam.

“Kebetulan aku sering ke pesantren-pesantren. Aku yakin kalau kalian (KKIR) Wapresnya Erick Thohir, kemungkinan besar PKB cabut,” ucap Tejo dalam acara tersebut.

Merespons itu, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid enggan menjawab secara langsung.

Dia menjelaskan, tolak ukur kerja sama koalisi yang dilakukan PKB dengan Gerindra adalah rakyat Indonesia. Sebab, PKB dan Gerindra hanya alat yang dipercayakan untuk memberikan keuntungan kepada rakyat.

“Jadi ukurannya di sana, kalau ngomong untung rugi itu, untung ruginya untuk rakyat, bangsa ini. Bukan kami-kami ini, karena kami ini hanya alat untuk membuat rakyat untung, bukan rakyat membuat rugi. Jadi koalisi ini, untung ruginya buat siapa? Rakyat, bukan partai politik,” tegasnya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved