Berita Lombok Utara

Eksis Jadi Sekolah Penggerak di KLU, SMAN 1 Tanjung Cetak Pelajar Berprestasi Hingga ke Amerika

Dengan keterbatasan fasilitas,SMAN 1 Tanjung KLU mampu menjadi sekolah penggerak dan membawa alumninya kuliah di Amerika Serikat jurusan kedokteran

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Atina
Ahmad Wawan Sugandika
Inilah SMAN 1 Tanjung di Kabupaten Lombok Utara NTB, sebagian besar bangunannya rusak parah setelah diguncang gempa 2018 silam. Meski demikian, dengan segala keterbatasannya sekolah ini mampu mendapatkan status sebagai sekolah penggerak dan cetak alumni berkwalitas. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika   

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Pasca gempa bumi 2018 silam,  12 ruangan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN() 1 Tanjung Kabupaten Lombok Utara,  rusak berat.

Selama 5 tahun, aktivitas belajar mengajar di sekolah ini sangat terbatas karena fasilitas bangunan sedikit.

Guru dan siswa harus berbagi ruang kelas, untuk bisa menjalani aktivitas layaknya sekolah lain.

Meski demikian, di tengah keterbatasannya tersebut SMAN1 Tanjung KLU sukses menjadi sekolah penggerak.

"Memang jika berbicara fasilitas banyak kekurangan kami di sini, tapi kualitas sumber daya manusia kita yang kami perhatikan," ucap Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Tanjung, Fatmawati kepada TribunLombok.com, Jumat (14/7/2023).

SMAN 1 Tanjung sudah mengadopsi sistem belajar merdeka, yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengikuti mata pelajaran yang diminati saja. 

Selama penerapan kurikulum merdeka belajar Fatmawati mengaku, pihaknya mengedepankan kemandirian dan menjunjung tinggi perbaikan kwalitas pada Sumber Daya Manusia (SDM) siswanya. 

"Kepala sekolah dan guru di SMAN 1 Tanjung sangat bersemangat membangun sekolah mereka sebagai sekolah penggerak," ungkap Fatmawati.  

Keterbatasan infrastruktur, fasilitas pendidikan dan lainnya, menjadi tantangan yang harus dihadapi untuk menjalankan program sekolah penggerak. 

"Apapun alasannya, karena sekolah penggerak itumau  tidak mau harus menerapkan kurikulum merdeka itu. Sebagai sekolah ikon penggerak untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka," tegasnya.

Ia mengatakan, seharusnya sekolah membuka ruang kelas sebanyak mata pelajaran yang diampuh oleh guru, sesuai dengan kebutuhan siswa.

"Dalam sekolah penggerak itu, dia kan tidak ada kelompok peminatan kayak dulu IPS dan IPA, sekarang nggak ada. Jadi siswa ini dia memilih mata pelajaran yang dia sukai, itu yang dia ikuti," katanya.

Namun karena kondisi bangunan sekolah yang tidak memungkinkan, sehingga pihaknya mengelola sedemikian rupa agar terpenuhi sesuai aturan. 

Untuk diketahui, SMAN 1 Tanjung ditetapkan sebagai sekolah penggerak tahun 2022 lalu setelah melakukan pengusulan pada tahun 2021. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved