Mahasiswa Unram Kembali Unjuk Rasa Usai Bentrok dengan Satpam, Rektor Akhirnya Keluar

Menjawab sejumlah tuntutan Aliansi Mahasiswa Unram Melawan, Rektor Universitas Mataram mengapresiasi langkah dan semangat para mahasiswa.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO
Rektor Universitas Mataram Prof Dr Ir Bambang Hari Kusumo (putih) yang sedang beraudiensi dengan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unram Melawan, di depan Gedung Rektorat Unram, Kamis (22/6/2023). 

Menjawab soal pungutan liar, Bambang menegaskan dirinya akan menjadi garda terdepan dalam memberantas hal ini.

"Saya paling depan kalau melawan pungli. Bisa tanya ke staf-staf saya. Usulan tidak cukup kalau tidak ada RAB (Rancangan Anggaran Biaya) nya."

"Idealisme saya tidak runtuh sejak dulu saya menjadi aktivis hingga sekarang. Kalau baju mahasiswa atau panitia kemahalan, saya coret. Masak baju kaos Rp 220 ribu," tegasnya.

Terakhir terkait biaya pendaftaran mahasiswa jalur mandiri seharga Rp500 ribu, Bambang menegaskan hal ini sudah sesuai PP No 22 Tahun 2023.

Di mana peraturan tersebut, ujar Bambang, merupakan peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan status peraturan tertinggi di Perguruan Tinggi.

"Ada anak hukum di sini? PP ini diturunkan langsung dari Menteri, mengalahkan peraturan-peraturan lainnya, apa lagi Peraturan Rektor," cetusnya.

Meski demikian, Bambang berjanji akan kembali mengkonsultasikan permasalahan ini ke Kementrian yang ada di Jakarta.

Untuk mengetahui apakah Unram bisa mengabaikan PP No 22 Tahun 2023 dengan menurunkan biaya tes mahasiswa jalur mandiri, atau tidak.

Massa aksi mahasiswa juga diingatkan untuk berbangga diri berkuliah di Universitas Mataram.

Pasalnya, Unram berhasil tembus dalam ranking 15 besar Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia.

Dan secara keseluruhan, hanya dua PTN Indonesia bagian Timur yang berhasil lolos dalam ranking 15 besar, yakni Unram dan Universitas Hasanuddin.

"Kalian harus bangga anak-anakku. Dan satu yang kalian harus ingat, saya di sini untuk melakukan perubahan, bukan memperkaya diri," tandasnya.

Sesuai beraudiensi dengan Rektor, mahasiswa yang tergabung dalam massa aksi membubarkan diri sekira pukul 13.00 Wita.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved