Dinas Kesehatan Lombok Timur
Profil Rahmatul Jamil, Nakes Pencetus Program Garasi di Puskesmas Wanasaba Lombok Timur
Puskesmas Wanasaba saat ini sudah mempunyai program andalan yang dinamai Gerakan Sadar ASI (Garasi).
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Dion DB Putra
Kendala petugas lapangan dibenturkan dengan adanya penolakan masyarakat karena masih adanya mitos kepercayaan. Masih ada warga tidak percaya pengobatan dokter dan lebih percaya metode pengobatan tradisional.
Rahmat selaku ketua tim bersama rekannya melakukan idetifikasi masalah lalu melakukan komunikasi intensif dengan stekholder di desa mulai dari aparatur desa, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat.
Nasib anak kembar
Rahmat menceritarakan satu dari sekian kasus gizi buruk yang ditanganinya.
Ada kasus gizi buruk menimpa anak kembar umur 11 bulan yang ditinggal merantau oleh orang tua.
Seorang anak kembar itu ikut merantau ke kalimantan dan yang satu ditinggalkan bersama neneknya yang sudah tua.
Melihat kondisi anak yang sangat memprihatinkan itu, pihak desa hingga kecamatan turun tangan bahkan berniat melaporkan orang tua bayi itu ke aparat kepolisian hingga komnas HAM dengan tuntutan menelantarkan anak.
Sebab anak tersebut belum masuk di kartu keluarga orang tuanya.
Rahmat lakukan hal berbeda. Dia mencari solusi agar anak ini bisa mendapatkan perawatan yang layak.
Seiring dengan berjalannya waktu Rahmat bekerjamasama dengan desa, dan kecamatan memasukkan anak tersebut ke kelurga neneknya dan anak tersebut dibawa ke rumah sakit.
Anak ini dirawat intesif di Rumah Sakit Umum (RSUD) Soedjono Selong beberapa minggu.
Setelah keluar dari dari RSUD, Rahmat tetap memantau perkembangan anak tersebut.
Di luar jam kerja dirinya mendatangi rumah nenek si kembar. Dengan tekun dan rutin memberikan vitamin dan makanan tambahan hingga anak itu perlahan membaik dan bertumbuh kembang.
Dikatakan Rahmat, anak tersebut sekarang sudah masuk Sekolah Dasar (SD). Jika bertemu anak tersebut selalu mengejarnya untuk salam dan memeluknya.
"Ada perasaan puas dan haru bila ketemu anak itu sampai sekarang, karena anak itu dari keluarga tidak mampu terus ditinggal orang tua dengan kondisi memprihatinkan," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
TBC di Lombok Timur Tahun 2023 Tembus 1.682 Kasus, Dinkes Tambah Fasilitas di Puskesmas |
![]() |
---|
PKBI NTB: Eliminasi TBC di Lombok Timur Perlu Komitmen dan Aksi Nyata Bersama |
![]() |
---|
Dinkes Lombok Timur Terapkan Integrasi Layanan Kesehatan Primer di 35 Puskesmas Mulai Januari 2024 |
![]() |
---|
Dinkes Lombok Timur Pastikan Stok Obat di Puskesmas Tercukupi hingga Akhir Tahun 2023 |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Lombok Timur Ajukan 255 Formasi PPPK, Terbanyak Formasi Khusus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.