Dinas Kesehatan Lombok Timur

TBC di Lombok Timur Tahun 2023 Tembus 1.682 Kasus, Dinkes Tambah Fasilitas di Puskesmas

Menurut Budiman, kekurangan alat pemeriksaan TMC menjadi kendala pengendalian TBC di daerah tersebut.

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Kader TBC Puskesmas Rarang saat menjumpai Ibu Raenah (52) di berugak rumahnya di Desa Lando, Kecamatan Terara, Lombok Timur. Raenah adalah pasien TBC yang sudah sembuh. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Timur mencatat tuberkulosis (TBC) pada tahun 2023 ini tembus angka 1.682 kasus positif.

Angka tersebut masih jauh dari target yakni sebesar 4.828. Untuk itu Dinkes Lombok Timur dalam waktu dekat akan menambah jumlah fasilitas kesehatan di Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan (Kabid P3KL) Dinkes Lombok Timur, Budiman Satriadi mengatakan, saat ini baru lima Puskesmas dan dua rumah sakit (RS) di Lombok Timur yang menyediakan alat pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TMC).

Baca juga: Pemkot Mataram Gandeng Inspirasi NTB Bentuk Program Eliminasi Tuberkulosis Tahun 2030

Menurut Budiman, kekurangan alat pemeriksaan TMC menjadi kendala pengendalian TBC di daerah tersebut.

Pihaknya sudah menyuarakan keluhan tersebut kepada pemerintah pusat lantaran daerah belum mampu dari sisi anggaran. "Itu memang kendala," ucap Budiman, Minggu (3/12/2023).

Kader TBC Puskesmas Rarang saat menjumpai Ibu Raenah (52) di berugak rumahnya di Desa Lando, Kecamatan Terara, Lombok Timur. Raenah adalah  pasien TBC yang sudah sembuh.
Kader TBC Puskesmas Rarang saat menjumpai Ibu Raenah (52) di berugak rumahnya di Desa Lando, Kecamatan Terara, Lombok Timur. Raenah adalah pasien TBC yang sudah sembuh. (TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA)

Dia mengharapkan usulan itu terpenuhi mengingat Lombok Timur merupakan daerah dengan penduduk tertinggi di NTB. Pun memiliki jumlah Puskesmas terbanyak yakni 35.

Selain menambah fasilitas TMC, pihaknya juga turun ke desa-desa bersama dengan PKBI, Dinsos, dan sejumlah NGO untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya TBC.

"Kami memohon dukungan juga pada pihak (pemerintah) desa. Mohon dukungan semua kepala desa menganggarkan kegiatan-kegiatan untuk penanggulangan penyakit TBC ini," tuturnya.

Hal ini sesuai dengan amanat Permendes No.8 Tahun 2022 yang menyebutkan secara khusus untuk penanggulangan penyakit menular yaitu AIDS, TBC dan malaria (ATM).

Budiman mengatakan, penanganan TBC tahun 2023 ini baru mencapai 90 persen. Diharapkan tahun depan bisa meningkat hingga 100 persen.

Di tempat berbeda, Kepala Puskesmas (Kapus) Rarang Hidayat Taofik menyebutkan, Kecamatan Rarang merupakan lokus TBC dan belum mendapatkan kendala serius.

"Kami bergerak ke dusun, utamanya dua dusun yakni Dusun Lando dan Selagek. Kalau kita temukan masyarakat yang terkena TBC kita intens setiap hari memberikan perawatan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved