Berita Bima

Elpiji Subsidi di Bima Hingga Dompu Langka, Tabung 3 Kilogram Dibandrol Rp 25 Ribu

Tidak diketahui pasti apa penyebab dari kelangkaan gas Elpiji ini, namun ini merupakan kondisi yang berulang terjadi di wilayah Bima dan Dompu

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
WARTA KOTA/YULIANTO
Pekerja sedang menurunkan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram atau gas melon dari truk di gudang salah satu distributor di kawasan Palmerah Barat, Jakarta Selatan, Kamis (14/7/2022). Tidak diketahui pasti apa penyebab dari kelangkaan gas Elpiji ini, namun ini merupakan kondisi yang berulang terjadi di wilayah Bima dan Dompu. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Warga 3 daerah yakni Kota Bima, Kabupaten Bima, hingga Kabupaten Dompu kini kesulitan mendapatkan Elpiji 3 kilogram.

Kelangkaan gas Elpiji melon ini sudahkesekian kali terjadi sejak kebijakan konversi minyak tanah ke gas berlaku pada 3 daerah tersebut.

Pantauan TribunLombok.con di Kota Bima, warga harus membeli dengan harga sangat mahal untuk satu tabung gas Elpiji, yakni Rp25.000.

Padahal seharusnya, untuk gas Elpiji ukuran 3 kilogram dijual dengan harga Rp15.000 per tabung.

Baca juga: Tahun 2023, Beli Elpiji 3 Kg Wajib Pakai Aplikasi MyPertamina, Berlaku di Seluruh Indonesia

Media sosial Facebook menjadi pilihan warga, untuk mencari penjual gas Elpiji.

Warga sudah tidak peduli lagi dengan harga, karena sangat membutuhkan gas Elpiji untuk keperluan sehari-hari.

"Saya buat pengumuman di Facebook pribadi, tanya di mana orang yang menjual gas Elpiji, terserah mau harga berapa saja yang penting ada," ujar Inte, warga Kota Bima.

Sementara itu Ratna warga lainnya mengaku, mendapatkan harga gas Elpiji subsidi dengan harga Rp18.000 pada agen resmi.

Namun ia harus menunjukan KTP dan KK, agar mendapatkan Elpiji sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kata Ratna, KTP dan KK tersebut sebagai syarat membeli pada agen.

"Katanya semua nanti akan begitu, gas Elpiji hanya boleh dijual agen resmi makanya daftar dulu dengan KTP dan KK," katanya.

Namun Ratna tidak mengetahui detil aturan tersebut, karena dirinya hanya melakukan apa yang diminta oleh pemilik agen.

Sayangnya, TribunLombok.com tidak berhasil menemui agen gas Elpiji yang dimaksud karena sudah tutup.

Setali tiga uang, kondisi yang sama juga terlihat di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.

Kondisi ini diketahui, karena rata-rata warga membuat postingan di linimasa media sosialnya mencari gas Elpiji.

Tidak diketahui pasti apa penyebab dari kelangkaan gas Elpiji ini, namun ini merupakan kondisi yang berulang terjadi di wilayah Bima dan Dompu.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved