Stafsus Presiden RI Kaget dengan Keseriusan Pemda NTB di Program Net Zero Emission dan EBT

Stafsus RI terkejut dengan program-program go green NTB yang dikolaborasikan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi NTB

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO
Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah. Stafsus RI terkejut dengan program-program go green NTB yang dikolaborasikan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi NTB. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Staf khusus (stafsus) Presiden RI Diaz Hendropriyono, terkesima dengan progres net zero emission dan energi baru terbarukan (EBT) yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin (15/5/2023) kemarin.

Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah menjelaskan, pihak stafsus Presiden RI sangat tertarik melihat progres NTB yang berbeda dengan provinsi lainnya.

"Beliau kaget NTB bisa melewati target Net Zero Emission NTB. Dimana target net zero emisi kita di angka 17, tapi kita sudah capai 20,44," terang Sitti di Gedung DPRD NTB, Selasa (16/5/2023).

"Belum lagi NTB yang berani menargetkan net zero emission pada tahun 2050, sedangkan target nasional di tahun 2060," sambungnya.

Baca juga: Lerin NTB Perkenalkan Produk Industrialisasi Robotika, EBT, dan IoT di Expo Industrialisasi NTB

Masih dijelaskan oleh Wagub NTB, selain tertarik dengan capaian Net Zero Emission Provinsi NTB, stafsus RI terkejut dengan program-program go green NTB yang dikolaborasikan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi NTB.

Pemda NTB, dikatakan Sitti, sudah tidak menggunakan karangan bunga lagi, melainkan pemberian buah, pohon atau bunga hidup sebagai ucapan.

Lain cerita dengan kantor-kantor Pemda NTB yang juga sudah memiliki grade ECO Office.

"Saya jelaskan di kantor-kantor Pemda milik kita (NTB) sudah ada yang grade gold, hijau, bahkan yang biru tinggal pede saja," tutur Wagub.

Sementara itu terkait pabrik-pabrik hijau yang akan segera dioperasikan di NTB turut menjadi sorotan Pemda NTB ke stafsus Presiden RI.

Kata Sitti, Pemprov NTB akan segera mengoperasikan dua pabrik hijau yang ada di NTB, seperti pabrik bata plastik pertama di Asia Pasifik pada bulan Juni mendatang.

Kemudian pabrik RDF di TPA Kebon Kongoq comissioning bulan Juni.

"Kemudian saya sampaikan progres pengelolaan sampah di NTB dari 20 persen di tahun 2019, dan sekarang sudah di atas 50 persen," ungkapnya.

Kemudian disampaikan juga tentang pandangan Pemda NTB terhadap keberlangsungan EBT.

Sitti menjelaskan, Pemda NTB meminta pemerintah pusat agar izin investor di bidang EBT mampu dipermudah.

Dengan harapan, energi listrik dengan batubara di NTB bisa diganti, dan membuat NTB menjadi pencetus bidang energi baru terbaharukan di Indonesia.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved