Fakta Oknum Pimpinan Ponpes Cabuli Santri di Lotim, Ditemukan Banyak Lorong ke Kamar Santri

Dari penelusuran yang dilakukan TribunLombok.com, ponpes tersebut rupanya memiliki lorong-lorong yang tembus ke beberapa kamar terpisah.

pixabay.com
ilustrasi kekerasan seksual perempuan. 

"Kaget juga ya, kok kamarnya seperti ini terpisah-pisah, lorongnya juga langsung tembus dengan beberapa kamar kosong, selain itu kamar mandi cowok dan cewek ini hanya disekat seng walaupun berbeda lantai," tuturnya.

Yasin mengaku, jika sosok oknum ustad tersebut jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan lebih banyak berkegiatan di luar lingkungan Ponpes.

"Hingga jarang juga beliau ketika diundang ke acara warga sekitar datang, beliau lebih banyak di luar," katanya.

Dikatakannya, Ponpes tersebut kabarnya diisi 200 lebih santri.

Namun 99 persen santri berasal dari luar desa seperti di Masbagik, Suele, hingga dengan Lombok Tengah.

"Mungkin hanya 6 orang santrinya yang dari sini, bisa dihitung jarilah," katanya.

Saking tertutupnya Ponpes tersebut, wargapun kerap menduga-duga apa saja yang dilakukannya didalam, hingga pemberitaan di media terkait pelecehan membuat warga sekitar mulai menaruh kecurigaannya.

"Tertutup Ponpes ini, warga juga sempat menduga yang tidak tidak terjadi di Ponpes ini," jelasnya.

Saat ini, Oknum pimpinan ponpes tersebut sudah ditangkap Satreskrim Polres Lombok Timur dengan tuduhan pelecehan seksual yang dilakukannya terhadap santriwatinya.

Hal tersebut juga disampaikan Kasat Reskrim Polres Lombok Timur AKP Hilmi Manusson Prayugo membebarkan penahanan oknum pimpinan Ponpes tersebut.

"Benar kami melakukan penahanan terhadap oknum di salah satu Ponpes yang diduga melakukan persetubuhan terhadap santriwatinya," kata Kasat Reskrim Hilmy.

Lebih lanjut disampaikannya, hingga saat ini, Satreskrim Lombok Timur sudah menerima 2 laporan dari para korban.

Mengingat kemungkinan ada tambahan korban, ia menghimbau para korban yang merasa dirugikan segera melapor ke Polres Lombok Timur.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved