Breaking News

Tangis Pecah saat Dikunjungi Bupati Lombok Tengah, Penghafal 30 Juz Alquran Dapat Beasiswa

Ida Royani tidak mampu menahan tangisan usai anaknya Ida Sulfiana menjadi calon penerima beasiswa Tahfiz Al Qur'an dari Pemerintah Lombok Tengah.

Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Tangisan Ida Royani saat mengetahui anaknya bakal menjadi calon penerima beasiswa tahfiz saat didatangi oleh Bupati Lombok Tengah dirumahnya di Desa Jago hari ini Kamis, (11/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Ida Royani tidak mampu menahan tangisan usai anaknya Ida Sulfiana menjadi calon penerima beasiswa Tahfiz Al Qur'an dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

Tangisan Royani pecah usai Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengunjungi rumahnya, di Desa Jago, Kamis (11/5/2023).

Royani dan anaknya terlihat sangat bahagia atas kepedulian pemerintah memberikan kesempatan kepada anak tidak mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi.

Royani kepada Tribun Lombok menjelaskan, untuk menjadikan anaknya sebagai seorang tahfiz ia selalu mengantarkan anaknya makanan ke pondok.

Baca juga: Bupati Lombok Tengah Kunjungi Rumah Calon Penerima Beasiswa Tahfiz Ida Sulfiana

Ia juga selalu mendorong anaknya terus belajar tanpa rasa lelah agar kelak menjadi seorang yang berguna.

"Kami orang tua selalu bertekad bisa menjadikan anak kami seorang tahfiz. Semoga program bapak Bupati Lombok Tengah ini bisa bermanfaat untuk kaum dhuafa dan anak yatim-piatu," beber Ida Royani.

Royani sehari-hari bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga, sementara suaminya sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.

Ida Sulfiana calon penerima beasiswa mengungkapkan, dirinya bisa menghafal 30 juz karena dapat bimbingan intens dari pondok pesantren.

Ida mengaku mengikuti program percepatan di sekolahnya, dimana ia tiga hari sekolah dan tiga hari menghafal Al-Qur'an.

"Alhamdulillah saya ingin menjadi seorang dokter jika nantinya saya terpilih menjadi penerima beasiswa ini. Siap untuk melayani anak yatim dan dhuafa yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan," terang Ida Sulfiana.

Dia telah selesai seleksi dan dinyatakan memenuhi syarat untuk kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram.

Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah akan membuat pakta integritas yang wajib dipenuhi dan setujui calon penerima program beasiswa kedokteran tersebut.

Salah satu bunyi pakta integritas tersebut adalah setelah selesai menempuh pendidikan kedokteran maka dokter tersebut wajib bekerja di Klinik Peduli Yatim.

Klinik tersebut akan dibangun Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah disertai dengan mengasuh dan memberikan pengobatan gratis kepada anak anak yatim.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved