Berita Kota Mataram

Musda Golkar Kota Mataram Berpotensi Aklamasi, Firadz: Selagi Bisa Dimusyawarahkan

Musda DPD II Golkar Kota Mataram dijadwalkan digelar pekan depan setelah pelaksanaan Musda DPD II Golkar Lombok Tengah.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
MUSDA GOLKAR NTB - Sekertaris Jendral (Sekjen) DPD 1 Golkar NTB, Firadz Pariska mengisyaratkan Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Golkar Kota Mataram bisa saja terpilih dengan aklamasi. 

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Barat (NTB), Firadz Pariska, mengisyaratkan bahwa Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Golkar Kota Mataram berpotensi melahirkan pemimpin baru melalui mekanisme aklamasi.

Hal tersebut dimungkinkan lantaran hingga kini belum ada kader yang resmi mendaftar sebagai calon ketua.

“Kalau hanya ada satu calon, ya pasti akan aklamasi. Kita kembalikan berdasarkan hasil penilaian yang ada,” kata Firadz di Mataram, Senin (13/10/2025).

Musda DPD II Golkar Kota Mataram dijadwalkan digelar pekan depan setelah pelaksanaan Musda DPD II Golkar Lombok Tengah. Firadz menegaskan, penentuan calon ketua akan ditentukan secara resmi saat tahapan pendaftaran dan verifikasi.

Keputusan terkait calon akan dibuktikan saat pendaftaran dan verifikasi, bukan berdasarkan asumsi atau rumor.

Meski begitu, Firadz tidak menampik adanya rumor internal mengenai figur yang disebut-sebut sudah mendapatkan dukungan kuat partai, salah satunya Wali Kota Mataram periode 2021–2024, Mohan Roliskana.

Firadz memastikan Musda kali ini akan tetap menjunjung mekanisme demokratis namun mengedepankan semangat kebersamaan.

“Itulah Partai Golkar, partai besar. Selagi segala sesuatu bisa diselesaikan dengan musyawarah, itu akan menjadi prioritas,” ujar dia.

Saat ini, panitia pelaksana Musda telah dibentuk. DPD I Golkar NTB bersama Liaison Officer (LO) Musda terus berkoordinasi untuk memastikan pelaksanaan sesuai dengan prosedur partai.

Firadz juga menegaskan bahwa penjadwalan Musda tengah disesuaikan dengan agenda fraksi dan memastikan kehadiran perwakilan DPP Golkar dalam forum tersebut.

Baca juga: Mohan dan Dinda Bertemu Jelang Musda Golkar NTB, Konsolidasi Calon Ketua?

Ia menegaskan bahwa Musda harus menjadi sarana konsolidasi kekuatan partai, bukan ajang perebutan kekuasaan yang memicu perpecahan.

“Intinya jangan sampai Musda menjadi ajang perpecahan. Musda itu betul-betul harus menjadi ajang konsolidasi partai untuk menyiapkan strategi yang tepat menyongsong tahun-tahun politik ke depan,” tegas Firadz.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved