Berita Lombok Timur
21 Kecamatan di Lombok Timur Bersiap Merayakan Pawai Takbiran Idul Fitri 2023
Sejumlah kecamatan di Lombok Timur bahkan sudah menyiapkan pawai takbiran sejak awal Ramadhan
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Acara pawai takbiran akan hadir kembali di Lombok Timur setelah absen 3 tahun karena pandemi Covid-19.
Tradisi menyambut lebaran ini ditaksir akan dimeriahkan seluruh masyarakat Lombok Timur.
Hal itu tampak dari sejumlah daerah yang sudah menyiapkan miniatur masjid untuk diarak dalam pawai takbiran.
Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Lombok Timur Lalu Miftahussurur mengatakan, pihaknya masih menunggu surat dari pusat terkait boleh dan tidak bolehnya pawai takbiran.
Meski demikian pihaknya melihat di beberapa kecamatan juga sudah mempersiapkan diri untuk mengadakan pawai takbiran tersebut.
Baca juga: Ini Alasan Pawai Takbiran Kota Mataram hanya Digelar di Tingkat Kecamatan
Ada 21 Kecamatan di Lombok Timur dilihatnya sudah mempersiapkan diri jauh hari.
"Seperti misal kecamatan saya Wanasaba, sudah mulai mempersiapkan acara pawai takbiran bahkan dari minggu awal Ramadhan," ucapnya menjawab TribunLombok.com, Senin (17/4/2023).
Selain pawai takbiran, semarak sambut lebaran juga terlihat dari berbagai kegiatan yang sudah mulai dijalankan.
Di antaranya iktikaf di masjid dengan tadarrus Alquran, melantunkan sholawat, hingga perayaan malam nuzulul quran.
Melihat itu, Miftah mengaku bahagia, mengingat itu juga merupakan bentuk kesyukuran masyarakat dalam menyambut hari kemenangan.
"Hingga walaupun surat boleh dan tidak bolehnya pawai takbiran diadakan, pihak kita akan serahkan sepenuhnya ke masyarakat, kendati nanti H-1 keluar surat, apapun hasilnya lanjutkan saja apa yang sudah lama direncanakan masyarakat, yaitu mengadakan pawai takbiran," katanya.
Dia memgingatkan agar momen bahagia menyambut hari kemenangan juga diisi dengan hal-hal yang positif.
Khususnya bagi anak muda agar jangan membuat hal-hal yang bertentangan dengan agama.
"Karena esensi kita malam takbiran adalah menunjukan kebahagian kita. untuk itu saya berharap pengurus masjid mengawal jangan sampai malam takbiran nanti dimasuki hal-al yang tidak baik seperti minuman keras," tutup Miftah.
(*)
Tradisi Mubir Suro Desa Rempung, Membuat Bubur 'Sakral' dari Puluhan Jenis Biji-bijian |
![]() |
---|
Gotong-royong Warga Desa Rensing Bersihkan Lingkungan untuk Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Tradisi Bejango Desa Anjani: Silaturahmi Sambil Makan Bersama, Diawali dengan Menangkap Ikan |
![]() |
---|
Ritual Ngayu Ayu, Wujud Syukur dan Penghormatan Alam oleh Warga Sembalun |
![]() |
---|
Bupati Lombok Timur Minta Petugas Tidak Menagih Piutang Pajak untuk Orang Miskin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.