Berita NTB

BMKG Keluarkan Peringatan, Warga Bima dan Dompu Diminta Waspada Bencana Lagi

Setelah diterjang banjir dan tanah longsor 4 April kemarin, kini warga Bima dan Dompu harus bersiap hadapi potensi bencana lagi. 

|
Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Dok. PLN
PERBAIKAN JARINGAN: Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik PLN yang rusak diterjang banjir, di Kabupaten Bima, NTB, Minggu (4/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Setelah diterjang banjir dan tanah longsor 4 April kemarin, kini warga Bima dan Dompu harus bersiap hadapi potensi bencana lagi.

Pasalnya, ada terbentuk dua bibit siklon di wilayah Indonesia yang saat ini mempengaruhi kondisi cuaca.

Yaitu Bibit Siklon 90 W yang terbentuk di Samudera Pasifik sebelah utara Papua dan Bibit Siklon 98 S yang berbentuk di Laut Timor sebelah selatan Saumlaki.

Meski kedua siklon ini terbentuk disekitar wilayah Indonesia namun, hanya Bibit Siklon 98 S saja 
yang memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pembentukan cuaca di wilayah 
Bima dan Dompu.

Baca juga: 17 Ribu Warga Lombok Tengah Belum Perekaman e-KTP, KPU Pastikan Tetap Bisa Memilih

BMKG Bima pun mengeluarkan peringatan bagi warga, agar bersiap atas potensi bencana hindrometeorologi yang akan terjadi.

Kepala BMKG Bima Topan Primadi, melalui Forcaster Lavia Farareta menjelaskan, bibit siklon 98 S terpantau bergerak menuju ke arah Barat Daya (SW).

"Kecepatan angin maksimum mencapai 25 knots dan tekanan udara terendah berkisar antara 1004,3 mb," sebut Lavia, Sabtu (8/4/2023).

Dalam jangka 12 – 24 jam kedepan (hari ini), bibit siklon tersebut memiliki potensi cukup tinggi untuk 
menjadi siklon tropis.

Baca juga: Target DPW PKB NTB: 8 Kursi di DPRD NTB dan 3 Besar di DPRD Kota dan Kabupaten

Perkembangan siklon tropis tersebut, tidak dapat dipisahkan dari kondisi dinamika atmosfer wilayah Indonesia. 

Seperti aktifnya gelombang Equator Rossby (ER) di wilayah Indonesia.

Selain itu, kondisi kelembaban atmosfer dari lapiasan permukaan hingga lapisan 200 hPa yang lembab turut mendukung perkembanagn bibit siklon tersebut.

Keberadaan bibit siklon 98 S tersebut, tentu mempengaruhi kondisi cuaca wilayah Bima dan
Dompu.

Berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer wilayah Bima dan Dompu jelas Lavia, akibat keberadaan bibit siklon 98S terbentuk pola belokan angin (shearline) disekitar wilayah Pulau Sumbawa.

Kondisi kelembaban atmosfer di sekitar pulau Sumbawa, juga dalam kondisi cukup lembab yaitu berkisar antara 60-80 persen.

Kondisi tersebut mendukung untuk pertumbuhan awan dan potensi, terjadi hujan wilayah Bima dan Dompu.

Ada beberapa wilayah di Bima dan Dompu yang perlu diwaspadai, memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapt mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi (genangan air, puting beliung, banjir, banjir bandang).

Untuk wilayah Kota Bima, Lavia menyebutkan seluruh wilayah terdampak tanpa terkecuali.

Kemudian untuk Kabupaten Bima terdampak di Kecamatan Palibelo, Belo, Parado, woha, Monta, Wawo, Lambitu, Wera, Ambalawi, Langgudu, Madapangga, Donggo, Soromandi, Sape, Bolo, dan Sanggar.

Kabupaten Dompu di Kecamatan Dompu, Woja, Kilo, Manggalewa, Pajo, Huu, Kempo.

"Ini akan terjadi hingga tujuh hari, terhitung kemunculan bibit siklon sejak tanggal 6 kemarin," jelas Lavia.

Masyarakat pun diimbau waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi, apalagi

pada masa perlaihan/pancaroba.

Kemudian selalu memantau informasi peringatan dini cuaca ekstrem dan peringatan dini dampak curah hujan tinggi (peringatan dini untuk wilayah yang berpotensi banjir) di laman-laman resmi BMKG.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved