Pemilu 2024

Sosok Lalu Edi Gunawan, Ketua Partai Perindo Lombok Tengah yang Bangun Ponpes Sejak Masih Kuliah

Lalu Edi Gunawan membangun Yayasan Pondok pesantren Bahrul Ulum NW Pujut hingga kini berdiri sekolah jenjang SMK

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Perindo Lombok Tengah Lalu Edi Gunawan. Lalu Edi Gunawan membangun Yayasan Pondok pesantren Bahrul Ulum NW Pujut hingga kini berdiri sekolah jenjang SMK. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Simak sosok Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Perindo Lombok Tengah Lalu Edi Gunawan.

Lalu Edi merupakan sosok yang gemar berorganisasi sejak masih mahasiswa hingga saat ini terjun di masyarakat.

Dia pernah menjadi presiden mahasiswa saat menjalani pendidikan tingginya di Universitas Hamzanwadi Lombok Timur.

Ia juga aktif di forum mahasiswa syari'ah se-NTB hingga berkiprah di organisasi eksternal kampus, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

"Saya pernah aktif di HMI Cabang Selong waktu itu dan terakhir saya pernah aktif di HMI Badko Nusa Tenggara," terangnya.

Baca juga: Hary Tanoe Ingin NTB Jadi Lumbung Suara Partai Perindo di Pemilu 2024

Selama menggeluti dunia organisasi mahasiswa, ia menceritakan banyak sekali pelajaran yang telah ia praktekkan ketika turun masyarakat.

Wujud konkretnya, ia membangun yayasan pendidikan sosial yaitu Yayasan Pondok pesantren Bahrul Ulum NW Pujut.

Ia mengaku membangun madrasah ini sejak ia berada di kampus.

Dimulai dengan raudhatul athfal atau setingkat taman kanak-kanak, Madrasah Ibtidaiyah.

Setelah wisuda, Lalu Edi melanjutkan pembangunan pesantrennya ke Madrasah Tsanawiyah.

"Terakhir Sekarang bersama masyarakat kami membangun sekolah menengah kejuruan (SMK). Saya mengaku jika dunia kampus dengan dunia real tentu beda dan itulah yang terus mengajarkan saya pribadi untuk kedewasaan berfikir," terangnya.

Terkait dunia politik, pria yang juga ketua perkumpulan bank sampah Nusantara Nusa Tenggara Barat ini belajar banyak dari kehidupan kampus dan masyarakat sampai mengantarkannya kepada dunia politik.

Dunia politik bukan hal yang baru bagi Lalu Edi.

Usai wisuda di Universitas Hamzanwadi ia kemudian mencalonkan dirinya menjadi kepala Desa Sengkol di Lombok Tengah.

"Pada tahun 2005 saya pernah mencalonkan diri sebagai kepala desa," jelasnya.

Kemenangan dalam Pilkades mempercepat proses silaturahmi yang dahulu ditinggalkan saat ia jauh dari kampung halaman kala menuntut ilmu di kampus.

"Satu hal yang menarik di politik adalah mempercepat proses silaturahmi antara kita dengan konstituen itu sama-sama saling membutuhkan," sebutnya.

Dia lalu mencoba mencalonkan diri sebagai legislatif pada Pemilu 2014.

Pada tahun 2008 ia pernah menjadi Ketua TGB Center Kabupaten Lombok Tengah dan TGKH Muhammad Zainul Majdi menjadi Gubernur NTB dua periode.

Partai politik baginya bukan hal yang baru baginya.

Kini sebagai Ketua Partai Perindo Lombok Tengah, pandangannya terhadap politik sudah bukan lagi soal kalah dan menang.

Baca juga: 7 Ketua DPD Perindo Kabupaten/Kota di NTB Resmi Berganti, Berikut Rincian Namanya

"Bagi saya politik itu adalah persoalan seni kemungkinan, seni komunikasi, seni bergaul dan lain sebagainya. Maka bagi saya politik itu adalah seni dan karenanya harus memanfaatkan semaksimal mungkin dan seefektif mungkin," sebutnya.

Dengan berpartai, ia berharap di dunia politik ini ia ingin mencoba meretas pikiran orang bahwa menjadi pimpinan partai itu tidak mesti kaya harta, tapi harus kaya hati, kaya inspirasi.

Dia meminta kepada kaum muda untuk tidak khawatir menjadi pimpinan sebuah partai, pimpinan lembaga sosial.

"Karena semuanya tidak harus dipegang oleh pemilik modal sehingga utamanya adalah yang penting semangat. Pesan yang ingin saya sampaikan kepada anak muda adalah bahwa anak muda juga bisa," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved