Anak Pejabat Pajak Aniaya Pemuda

Berbeda dengan Keterangan Mario Dandy, Shane Lukas Mengaku Tak Tahu Soal Rencana Penganiayaan David

Mario Dandy sebut Shane Lukas turut rencanakan penganiayaan anak pengurus GP Ansor, David. Namun, Shane Lukas melalui pengacaranya membantah hal itu.

Editor: Irsan Yamananda
WARTA KOTA/YULIANTO
Dari kiri: Mario Dandy (20) dan Shane Lukas (19) tersangka kasus penganiayaan terhadap David (17) di Jakarta Selatan. Mario Dandy sebut Shane Lukas turut rencanakan penganiayaan anak pengurus GP Ansor, David. Namun, Shane Lukas melalui pengacaranya membantah hal itu. 

"Dia ada relasi kuasa dan ketergantungan karena dia berteman baik dengan si Dandy ini dan juga ada katanya teman nongkrong di kafe-kafe," ujar dia.

Ketika menceritakan kronologi, Shane Lukas mengaku tidak mengetahui rencana jahat Mario menganiaya David.

Happy mengungkapkan, Shane mulanya dihubungi berkali-kali oleh Mario Dandy yang mengajaknya untuk pergi.

"Menurut bapaknya itu dia dijemput oleh Dandy. Ditelepon sebelumnya, ditelepon berkali-kali, si Shane tidak mau, si Dandy langsung menjemput pakai Rubicon itu," kata Happy.

Pada akhirnya, Shane tetap ikut Mario pergi dengan menumpangi mobil Jeep Rubicon.

Namun, menurut Happy, saat itu Shane tidak mengetahui jika Mario bakal menemui dan menganiaya David.

"Dia (Shane) sebenarnya pada saat di mobil dia pas dijemput, Dandy itu bilang kita ke Lebak Bulus. Ini kata orangtuanya ya sekali lagi. Di Lebak Bulus, eh tahu-tahunya di tengah jalan ke tempat yang lain," ujar dia.

Di sisi lain, Mario Dandy mengungkap cerita bertolak belakang dengan teman baiknya tersebut.

Tersangka Shane Lukas (19) membongkar kesaktian mobil Jeep Rubicon milik temannya yang juga menjadi tersangka penganiayaan Cristalino David Ozora (17), Mario Dandy Satriyo (20). 
Dengan mobil Rubicon itu, Mario Dandy disebut bisa melenggang di jalan tol tanpa harus membayar.
Tersangka Shane Lukas (19) membongkar kesaktian mobil Jeep Rubicon milik temannya yang juga menjadi tersangka penganiayaan Cristalino David Ozora (17), Mario Dandy Satriyo (20). (Kolase TribunJakarta.com/Ist)

Kepada pengacaranya, Mario mengatakan Shane Lukas sudah mengetahui kala itu dirinya mengajak untuk menemui David.

"Dimulai dari Saudari AG (kekasih Mario), menyampaikan sesuatu pada klien kami, sehingga dari cerita itulah klien kami ingin bertemu dengan korban," kata Dolfie Rompas, Selasa (28/2/2023).

"Memang pada hari itu, Saudari AG berinisiatif untuk mengambil Kartu Pelajar, mengambil parfum. Itu menurut keterangan dari klien kami," sambungnya.

Dolfie mengatakan Shane dan AGH sudah tahu niat Mario Dandy yang ingin bertemu David.

"Dari awal sudah mengajak Saudara S (Shane) untuk pergi ke situ (menemui David)," kata Dolfie.

Baca juga: Punya Bukti Kekasih Mario Dandy Terlibat Penganiayaan David, Ayah Korban: Data Penguat Sudah Lengkap

Tak hanya itu, Dofie pun mengatakan Shane dan AGH hanya diam saja ketika Mario menganiaya David.

Mereka tak berusaha menengahi ataupun menghentikan aksi Mario.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved