Berita Viral

Wakil Ketua DPR RI Sebut Tak Butuh Ahli Gizi untuk Program MBG, Minta Lulusan SMA Dilatih 3 Bulan

Cucun Ahmad Syamsurijal menyatakan dengan lantang bahwa program MBG tidak memerlukan ahli gizi.

Editor: Laelatunniam
Tangkapan layar Ig @wira.adikaraa
VIDEO VIRAL - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, memicu kontroversi dan kemarahan publik setelah mengeluarkan pernyataan yang menyebut tidak membutuhkan ahli gizi maupun Persatuan Ahli Gizi (Persagi) dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Ringkasan Berita:
  • Cucun Ahmad Syamsurijal menyatakan dengan lantang bahwa program MBG tidak memerlukan ahli gizi, bahkan menyebut lulusan SMA yang dilatih 3 bulan sudah cukup.
  • Pernyataan tersebut memicu kemarahan ahli gizi yang merasa profesi mereka diabaikan dan kecewa karena pejabat Badan Gizi Nasional (BGN) yang hadir tidak membela mereka.

TRIBUNLOMBOK.COM – Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, memicu kontroversi dan kemarahan publik, setelah mengeluarkan pernyataan yang menyebut tidak membutuhkan ahli gizi maupun Persatuan Ahli Gizi (Persagi), dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pernyataan dari politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini disampaikan saat menghadiri acara Rapat Konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Video yang merekam insiden tersebut sontak viral di media sosial.

Ketegangan bermula ketika seorang peserta konsolidasi menyampaikan solusi terkait masalah kesulitan Badan Gizi Nasional (BGN) mencari ahli gizi, sebuah masalah yang sempat disinggung Kepala BGN, Dadan Hindayana, di Komisi IX DPR.

Peserta itu pun lantas meminta jika memang nantinya pengawas di SPPG tidak memiliki latar belakang pendidikan gizi, maka ia ingin tidak digunakannya embel-embel orang terpilih tersebut sebagai ahli gizi.

"Jika memang pada akhirnya tetap ingin merekrut dari non gizi, tolong tidak menggunakan embel-embel ahli gizi lagi," ujarnya dikutip pada Senin (17/11/2025).

"Tetapi cukup sebagai posisi pengawas produksi dan kualitas atau QA (quality assurance) atau QC (quality control)," sambungnya.

Kemudian, peserta itu turut memberikan solusi lain di mana BGN bisa menggandeng Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) untuk memenuhi kebutuhan ahli gizi di tiap SPPG.

"Nanti mungkin ke depannya, BGN bisa berkolaborasi dengan organisasi profesi Persagi," katanya.

Peserta itu juga mengingatkan jika nantinya BGN merekrut ahli gizi yang tidak berlatar belakang pendidikan gizi, maka makanan yang diberikan kepada penerima manfaat dikhawatirkan tidak sesuai dengan gizi yang dibutuhkan.

Selain Persagi, peserta tersebut juga menyarankan BGN bisa turut menggandeng organisasi profesi lain yakni Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI).

Belum selesai peserta tersebut berbicara, Cucun tiba-tiba memotongnya. 

Perdebatan antara Cucun dan peserta konsolidasi pun terjadi.

Menurut Cucun, peserta tersebut telah berbicara terlalu lama.

"Apakah boleh kasih solusi satu lagi?" kata peserta tersebut.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved