Berita Viral

Mengungkap Alasan Ayam Goreng Widuran Solo Baru Pasang Label Nonhalal Setelah 50 Tahun

Ayam Goreng Widuran, mendadak menjadi sorotan publik setelah terungkap menyajikan menu nonhalal di antara daftar hidangannya.

Editor: Laelatunniam
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
AYAM GORENG NON HALAL - Suasana di Ayam Goreng Widuran Jalan Sutan Syahrir, Kepatihan Kulon, Jebres, Solo, Sabtu (24/5/2025). Heboh di media sosial Ayam Goreng Widuran di Kota Solo ternyata dimasak dengan bahan yang tidak halal. Karyawan ungkap alasan restoran baru beri keterangan nonhalal, Kemenag buka suara. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Sebuah rumah makan legendaris di Solo, Jawa Tengah, yakni Ayam Goreng Widuran, mendadak menjadi sorotan publik setelah terungkap menyajikan menu nonhalal di antara daftar hidangannya.

Informasi ini memicu reaksi keras dari konsumen, yang ramai-ramai memberikan rating bintang satu di Google Review.

Banyak pelanggan mengaku kecewa dan merasa dirugikan karena tidak mengetahui bahwa beberapa menu yang dikonsumsi ternyata tidak halal.

Padahal, selama ini restoran tersebut dikenal luas dan sudah berdiri puluhan tahun tanpa adanya kejelasan mengenai status kehalalan menu.

Salah satu karyawan restoran, Ranto, membenarkan bahwa pemberitahuan terkait menu nonhalal baru disampaikan secara terbuka setelah muncul banyak keluhan dari konsumen.

Ia menyebutkan bahwa pihak manajemen akhirnya mencantumkan label nonhalal sebagai bentuk tanggapan atas kritik tersebut, meskipun keputusan ini baru dilakukan belakangan.

Menu yang menjadi sorotan utama adalah ayam kremes, yang disebut-sebut sebagai produk nonhalal oleh sejumlah pelanggan dan dikonfirmasi oleh pihak restoran.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dalam dunia kuliner, khususnya di wilayah mayoritas Muslim seperti Solo.

Banyak pihak menyerukan agar setiap restoran secara terbuka memberikan informasi tentang status halal atau nonhalal dari produknya demi kenyamanan dan kepercayaan konsumen.

"Udah dikasih pengertiannya nonhalal.Ya karena viralnya dikasih pengertian nonhalalnya kremesnya itu. Beberapa hari yang lalu," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Sabtu (24/5/2025).

Ia menjelaskan, keterangan nonhalal itu sudah disertakan di outlet, sosial media, hingga Google Maps.

"Reklame sudah ada. Di IG (Instagram) sudah ada. Baru yang viral ini," tandasnya.

Sejak berdiri pada 1973, Ranto menyebut kebanyakan pelanggan mereka merupakan nonmuslim.

"Kebanyakan nonmuslim (pelanggan). Sejak 1973," ucapnya.

Sementara itu, pihak Ayam Goreng Widuran telah memberikan klarifikasi di akun media sosial Instagram mereka, @ayamgorengwiduransolo.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved