Opini

Mario Dandy Menghajar David, Anak Pejabat Sebaiknya Belajar Pada Mas Gibran

Ulah brutal MDS ini akhirnya menyeret orang tuanya. Sang Bapak pejabat di Direktorat Jenderal Pajak. MDS perlu berlajar dari anak Presiden Jokowi.

|
Editor: Sirtupillaili
Febrian Putra
Pertemuan Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo TGB dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Pura Mangkunegaran, Solo pada Rabu (22/2/2023). 

Oleh: Muhammad Syaiful Febrian Putra
(Staf Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo)

Geram. Kata itu menjadi pembuka tulisan saya ini begitu menyaksikan video singkat penganiayaan Mario Dandy Satriyo (MDS) pada remaja 17 tahun bernama David. Dalam video itu remaja ini dikeroyok. Sudah tak berdaya, masih pula dihajar. Sadis.

Kini remaja ini tengah terbaring koma. Belum sadarkan diri. Berjuang untuk kembali siuman. Semoga Allah, Tuhan Yang Maha Esa segera menyembuhkan David.

Ulah brutal MDS ini akhirnya menyeret orang tuanya. Sang Bapak pejabat di Direktorat Jenderal Pajak. Gaya hidup MDS langsung diblejeti oleh netizen. MDS yang sangar ini rupanya doyan pamer kekayaan.

Selain memakai Rubicon sehari-hari, termasuk ketika menjemput David, MDS ini doyan menggunakan motor mewah. Harley. Untuk anak usia 20 tahun, gaya MDS benar-benar borjuis.

Kelakuan MDS yang nirakhlak ini akhirnya menyeret ayahnya. Lagi-lagi netizen gercep, bermunculan jejak kekayaan keluarga ini. Fantastis.

Kekayaannya mengalahkan Dirjen Pajak, bahkan Ibu Menteri Keuangan sendiri.
Meminjam istilah Jawa, anak polah bapak kepradah. Anak yang berbuat, bapaknya harus menanggung malu. Memikul akibatnya. Aksi brutal MDS membuat ayahnya ikut kena getah. Selain dicopot dari jabatan, ia harus siap-siap diusut kekayaannya.

Apa yang dilakukan MDS ini sejatinya bukan cerita baru. Pemberitaan kerap wara-wiri menceritakan, anak pejabat atau orang berpunya pamer harta. Atau gedebak-gedebuk semaunya. Bukan sekadar tampil hedon dan borjuis, acapkali dia sok kuasa. Adigang, adigung, adiguna.

Anak Pejabat Harus Belajar Pada Gibran Rakabuming Raka

Setelah melihat kelakuan MDS ini, saya sempat mbatin. "Lha anake presiden wae ra kemesok, andap asor. (Anak presiden saja tidak sok, rendah hati). Ini kok, baru jadi anak pejabat pajak saja tingkahnya ugal-ugalan.

Seperti kebetulan, di tengah viralnya kasus MDS ini, saya baru menyaksikan dari dekat sosok anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjadi Wali Kota Solo. Publik kerap menyampaikan, bila sosok putra orang nomor satu di Indonesia ini "opo anane". Sederhana dan ramah.

Di Praciman Tuin, Pura Mangkunegaran saya memverifikasi cerita itu. Pemuda yang akrab disapa Mas Gibran ini tanpa sengaja berada satu tempat syuting dengan Ketua Harian Nasional Partai Perindo H Muhammad Zainul Majdi. Disini ulama yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini pun tengah syuting acara religi.

Meski berlabel anak Presiden Indonesia, plus Wali Kota Solo, Mas Gibran menunjukkan adab yang baik. Melalui timnya, ia hendak memindahkan lokasi syuting. Tak ingin mengganggu TGB yang sudah lebih dahulu disana. Sebaliknya, ketika mengetahui Mas Gibran akan tiba, TGB meminta syuting break sejenak.

"Episode kita sudah banyak kan. Kita istirahat dulu kalau begitu, " ucap TGB kepada para kru TV.

Tak berapa lama, Mas Gibran muncul ke tengah taman. Melihat ada TGB, ayah Jan Ethes ini setengah berlari menghampiri ulama asal Provinsi NTB. Di saat yang sama, TGB pun mendatangi Mas Gibran. Wali Kota Solo ini membungkuk, berusaha mencium tangan TGB namun ditarik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved