Pemilu 2024

Mantan Danrem 162/WB Lalu Rudy Irham Srigede Optimis Raih Kursi DPD RI di Pemilu 2024

Lalu Rudy Irham Srigede dinyatakan memenuhi total 2193 dukungan memenuhi syarat dalam verifikasi pendaftaran calon anggota DPD RI Dapil NTB

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Mantan Danrem 162/Wira Bhakti Brigadir Jenderal (Purn) Lalu Rudy Irham Srigede ditemui Rabu (25/1/2023). 

Diakuinya, sejumlah partai seperti PKS, Demokrat, Golkar, NasDem, dan Perindo sempat menjalin komunikasi dengan dirinya.

Baik dengan opsi tawaran maju di Pileg DPR RI maupun kepala daerah.

Dirinya kemudian sempat berpikir, apakah akan masuk partai politik atau tidak.

Namun, ia berkeyakinan, berbuat untuk daerah tidak harus melalui panggung partai politik.

"DDP juga tentu bisa, apalagi ini perwakilan daerah, walaupun DPD ini tidak terlalu banyak kewenangannya, tapi itunkan soal teknis, yang terpenting adalag bagaimana kita berkhidmat kepada masyarakat, menjembatani aspirasi mereka," tuturnya.

Berdasar pengalamannya, ia membuktikan bahwa tidak semudah itu mendapatkan partai politik.

Lebih jauh, melalui kontestasi di DPD RI ini, ia ingin menguji sejauh mana masyarakat memberikan kepercayaan kepada dirinya sebagai wakil rakyat.

"Orang terlalu memandang saya sebagai tokoh, tetapi reliatasnya kan perlu kita uji," ujarnya.

"Masalah ketokohan tadi, kita belum teruji. Di sinilah kita 'tect case' juga, kita lihat nanti benar tidak saya punya daya tarik ke masyarakat, benar tidak masyarakat menginginkan kita, denga track record yang pernah saya lakukan untuk daerah," sambung Lalu Rudy.

Baca juga: Inkumben DPD RI Dapil NTB Diprediksi Bakal Disingkirkan Para Pendatang Baru di Pemilu 2024

Kompetitor di DPD RI

Lalu Rudy tak merasa gentar dengan banyaknya tokoh yang akan bertarung di pileg DPD RI. Seperti ada nama empat inkumben seperti Sukisman Azmy, Evi Apita Maya, TGH Ibnu Kholil, dan Lalu Suhaimi Ismy.

Terdapat juga nama mantan Bupati Lombok Barat Zaini Arony, putra sulung TGB yakni Muhammad Rifqi Farabi, zurriyat Maulana Syaikh yakni TGH Gede Sakti serta nama-nama beken lainnya.

Diakuinya, nama-nama tersebut tak jadi masalah bagi dirinya.

"Kalau saya sih semakin banyak orang itu tidak ajdi masalah. Justru di situ kita melihat kecerdasan masyarakat, apakah yang dilihat itu ketokohannya, apa yang diperbuat, atau hanya tokoh dengan popularitas saja," paparnya.

"Bagi kami mungkin sama, no problem, kita tarung saja. Intinya nggak ada masalah, tapi kita waspadai bagaimana caranya kita mencari dukungan. Harus punya metode, strategi menggalang dukungan," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved