Google Doodle Hari Ini HR Rasuna Said: 'Singa Betina' dari Minang yang Lantang Menentang Kolonial

HR Rasuna Said dijuluki sebagai 'Singa Betina' berkat ketegasannya memperjuangkan hak perempuan di masa kolonial Belanda dan penjajahan Jepang

Tangkapan layar Ensklopedi Pahlawan Nasional 1995/Google
Pahlawan nasional Rasuna Said dan google doodle. HR Rasuna Said dijuluki 'Singa Betina' berkat ketegasannya memperjuangkan hak perempuan di masa kolonial Belanda dan penjajahan Jepang 

Rasuna Said juga mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan PERMI.

Setelah mengajar beberapa tahun, ia kemudian mendirikan Sekolah Thawalib di Padang, dan memimpin Kursus Putri dan Normal Kursus di Bukittinggi.

Rasuna Said Ditangkap Belanda

Pahlawan nasional Rasuna Said (direktoratk2krs.kemsos.go.id)
Dalam perjuangannya, Rasuna Said sangat mahir berpidato untuk mengecam pemerintahan Belanda.

Ia tercatat sebagai wanita pertama yang terkena hukum Speek Delict, yaitu hukum kolonial Belanda yang menyatakan siapapun dapat dihukum karena berbicara menentang Belanda.

Rasuna Said sempat di tangkap bersama teman seperjuangannya, Rasimah Ismail, dan dipenjara pada tahun 1932 di Semarang.

Setelah keluar dari penjara, Rasuna Said meneruskan pendidikannya di Islamic College pimpinan KH Mochtar Jahja dan Dr Kusuma Atmaja.

Rasuna Said dikenal dengan tulisan-tulisannya yang tajam, dikutip dari Dinas Kebudayaan Jogja seperti dilansir Tribunnews.

Pada tahun 1935 Rasuna menjadi pemimpin redaksi di sebuah majalah bernama Raya.

Majalah ini dikenal radikal, bahkan tercatat menjadi tonggak perlawanan di Sumatra Barat.

 

Peran Rasuna Said di Bidang Pendidikan

Karena PERMI dan PSII menjadi partai politik, maka Rasuna Said yang menjadi anggota dari kedua partai itu terkena disiplin PSII, yang melarang anggortanya merangkap dari partai politik lain.

Dengan demikian ia keluar dari PSII dan tetap menjadi anggota PERMI.

Di dalam PERMI kegiatan Rasuna amat menonjol.

Ia memberikan kursus dan usaha Pendidikan yang dilaksanakan atas Prakarsa dan oleh Rasuna Sais antara lain:

- Kursus Pemberantasan Buta Huruf dengan nama Sekolah “Menyesal”

- Membuka Sekolah Thawalib Rendah di Padang dan mengajar di “Sekolah Thawalib Puteri”

- “Kursus Putri” dipimpin oleh Rasuna Said disamping ia mengajar “Kursus Normal” di Bukit Tinggi.

Peran Rasuna Said di Bidang Politik

Karena gerakannya yang masif tersebut, polisi rahasia Belanda (PID) mempersempit ruang gerak Rasuna dan rekan-rekannya.

Sedangkan tokoh-tokoh PERMI yang diharapkan berdiri melawan tindakan kolonial ini, justru tidak bisa berbuat apapun.

Rasuna menjadi sangat kecewa.

Ia pun memilih pindah ke Medan, Sumatra Utara.

Pada tahun 1937, di Medan, Rasuna mendirikan perguruan putri.

Untuk menyebarluaskan gagasan-gagasannya, ia membuat majalah mingguan bernama Menara Poeteri.

Setelah Kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said aktif di Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia.

Rasuna Said duduk dalam Dewan Perwakilan Sumatra mewakili daerah Sumatra Barat setelah Proklamasi Kemerdekaan.

Ia diangkat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS), kemudian menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sampai akhir hayatnya.

Kehidupan Pribadi

Tidak banyak cerita tentang kehidupan rumah tangganya, kecuali ia menikah dengan pemuda pilihannya, yaitu Dusky Samad.

Mereka di karuniai seorang puteri bernama Auda yang sekarang Nyonya Auda Zashkya, tinggal bersama suami dan beberapa anaknya di Jakarta.

Rasuna Said Meninggal Dunia

H. Rasuna Said mengidap penyakit kanker dan meninggal dunia pada tanggal 2 November 1965.

Jenazahnya dikebumikan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Pada saat meninggal dunia, almarhumah adalah Anggota Dewan Pertimbangan Agung.

Rasuna Said dianugerahi gelar Pahlawan Nasional dengan SK Presiden RI No: 084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974.

(TribunLombok.com/Wahyu Widiyantoro)(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perjuangan Rasuna Said, Pahlawan Indonesia dari Sumatera Barat yang jadi Google Doodle Hari Ini

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved