Google Doodle Hari Ini HR Rasuna Said: 'Singa Betina' dari Minang yang Lantang Menentang Kolonial
HR Rasuna Said dijuluki sebagai 'Singa Betina' berkat ketegasannya memperjuangkan hak perempuan di masa kolonial Belanda dan penjajahan Jepang
TRIBUNLOMBOK.COM - Google doodle hari ini menampilkan Hajjah Rasuna Said sebagai peringatan 112 tahun ulang tahun pahlawan nasional asal tanah Minang ini.
HR Rasuna Said lahir di dekat Danau Maninjau Sumatera Barat pada 14 September 1910 dan meninggal di Jakarta 2 November 1965 dimakamkam di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Dalam penjelasannya, Google doodle mengurai HR Rasuna Said sebagai 'Singa Betina' sebagai wujud ketegasannya dalam isu sosial dan hak perempuan.
Rasuna Said muda sudah menunjukkan tajinya mengungkap keresahan masyarakat kala itu berkat kecerdasan dan keuletannya.
Baca juga: Google Doodle Kenang Benyamin Sueb, Seniman yang Pernah Daftar Pilot, Bagaimana Perjalanan Hidupnya?
Selain itu, HR Rasuna Said juga seorang jurnalis dan pernah memimpin majalah 'Menara Puteri.'
Profil HR Rasuna Said
Dikutip dari Ensiklopedi Pahlawan Nasional yang diterbitkan tahun 1995 oleh Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, HR Rasuna Said mengawali karirnya di organisasi Sarikat Rakyat dengan jabatan Sekretaris Cabang.
Dia kemudian bergabung dengan Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) sebuah partai yang berhaluan Islam dan nasional.
Dengan cepat, HR Rasuna Said menduduki jabatan Pengurus Besar Permi.
Fokusnya adalah membuka sekolah sastra untuk perempuan di seluruh Sumatera Barat.
Pada tahun 1932, Rasuna ditangkap karena berbicara menentang kekuasaan kolonial Belanda.
Ribuan orang menghadiri persidangannya di Payakumbuh pada tahun 1932.
Pidato pembelaannya menginspirasi dan diberikan tanpa ragu-ragu.
Pada masa pendudukan Jepang, HR Rasuna Said turut serta mendirikan Pemuda Nippon Raya di Padang.
Namun kemudian organisasi itu dibubarkan pemerintah Jepang.