Warga Sebut Parkir Nontunai Ribet, Pelayanan Pun Belum Maksimal: "Kadang Gak Dibantu Keluarin Motor"

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Penerapan sistem parkir nontunai di Kota Mataram belum banyak diketahui oleh warga.

Saat tim Tribun mencoba menyambangi beberapa pusat keramaian di daerah Cakranegara, Jumat (22/7/2022) seperti toko kue, apotek dan rumah makan, hampir semua masyarakat belum mengetahui sistem parkir nontunai tersebut.

Dini, pengunjung toko kue Mirasa menyebutkan, dirinya baru tahu kalau sekarang bisa parkir secara nontunai.

Menurutnya parkir nontunai itu sedikit ribet, karena harus membuka e-wallet terlebih dahulu dan scan barcode.

Baca juga: Begini Rasanya Jadi Petugas Kebersihan Kota Mataram, Sering Kesal Temukan Bekas Ludah

"Sedikit ribet, kalau yang biasa kan tinggal bayar, pergi langsung," ucapnya.

Selain itu, Novia pengunjung rumah makan Bu Fenny juga menuturkan hal serupa.

Ia lebih memilih membayar parkir secara tunai karena menurutnya itu lebih mudah.

Tarif Rp2000 untuk roda dua tidak masalah baginya.

Baca juga: Mesin Penyapu Jalan Kota Mataram Tiba Akhir Bulan Ini

"Kemungkinan kalau semua pakai nontunai, ya mau tidak mau kita pakai juga," kata Novia.

Sejauh ini Novia hanya menggunakan e-wallet atau Qris pada saat makan atau berbelanja, sementara untuk parkir dirinya mengaku belum pernah mencoba.

Terkahir, Novia berharap kedepannya pelayanan jukir lebih baik lagi karena beberapa tempat terkadang tidak memberikan pelayanan bagus saat parkir.

"Kadang kesel juga kalau kita parkir, kita gak dibantu keluarin motor, ngambil uang lansgung pergi," curhat Novia.

Dengan adanya nomor pengaduan Dishub Kota Mataram yang tertera, ia berharap pelayanan jukir lebih baik ke depannya.