MotoGP Mandalika 2025

Kargo MotoGP Mandalika 2025 Berangkat ke Australia, Dikirim dalam Tiga Tahap Penerbangan

Dengan lebih dari 540 ton barang logistik dijadwalkan meninggalkan Mandalika dalam kurun waktu tiga hari

Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
MOTOGP MANDALIKA - Pengangkutan logistik MotoGP Mandalika 2025 untuk selanjutnya diterbangkan menuju Sirkuit Philip Island, Australia. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Proses pengirimanlogistik MotoGP Mandalika 2025 dimulai sejak 6-8 Oktober 2025. Seluruh kargo diberangkatkan dari Lombok menuju Australia menggunakan pesawat kargo Qatar Airways Boeing 777 dan Malaysia Airlines. 

Seluruh perlengkapan balap, motor, suku cadang, bahan bakar, perlengkapan paddock, peralatan elektronik, suku cadang, serta perangkat media dan dokumentasi dari setiap tim harus segera dipulangkan atau dikirim ke lokasi seri berikutnya, yaitu MotoGP Australia pada 17-19 Oktober 2025.

Rangkaian penerbangan ini menjadi bagian dari operasi logistik global MotoGP yang harus berjalan tepat waktu, tanpa ruang untuk keterlambatan sedikit pun.

Rangkaian Jadwal Pengiriman Kargo

Dengan berat lebih dari 540 ton barang logistik dijadwalkan meninggalkan Mandalika dalam kurun waktu tiga hari. Rinciannya adalah:

  • 6 Oktober 2025: satu penerbangan dengan muatan sekitar 100 ton kargo.
  • 7 Oktober 2025: satu penerbangan kembali membawa 100 ton kargo.
  • 8 Oktober 2025: tiga penerbangan, masing-masing memuat 100 ton barang logistik, serta satu penerbangan terakhir bermuatan 40 ton yang waktunya akan disesuaikan dengan kesiapan lapangan.

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, mengungkapkan bahwa logistik merupakan salah satu elemen paling vital dalam penyelenggaraan MotoGP.

Menurutnya, pengelolaan ribuan item logistik dengan waktu yang sangat terbatas membutuhkan koordinasi lintas lembaga dan ketelitian tinggi.

"Logistik adalah nadi dari event sebesar MotoGP. Semua motor, peralatan, dan perlengkapan tim harus tiba tepat waktu, dalam kondisi aman, dan siap digunakan," ujar Priandhi Satria.

Priandhi Satria menjelaskan bahwa proses pengiriman logistik tidak terlepas dari kerja sama erat antara Bea Cukai, Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, maskapai penerbangan, dan berbagai pihak terkait lainnya. 

Sejak kedatangan kargo hingga proses kepulangan kargo, seluruh tahapan dilakukan secara terencana, presisi, dan sesuai standar keamanan internasional.

“Koordinasi yang solid menjadi kunci agar tidak ada hambatan. Kami bersyukur sampai sejauh ini seluruh proses berjalan lancar, dan kami optimistis seluruh kebutuhan tim balap dapat terpenuhi sesuai jadwal,” lanjutnya.

Baca juga: ITDC-MGPA Jawab soal Kontrak Tahap Pertama MotoGP Mandalika Berakhir Tahun 2026

Lebih dari sekadar urusan teknis, kelancaran logistik MotoGP Mandalika 2025 memiliki makna yang jauh lebih besar bagi Indonesia. Menurut Priandhi, kesuksesan dalam mengelola pengiriman barang dalam waktu singkat menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menyelenggarakan ajang olahraga dunia dengan standar tinggi.

“Kelancaran logistik MotoGP bukan hanya menyangkut sisi teknis balapan, tetapi juga berkontribusi terhadap citra positif Indonesia sebagai tuan rumah ajang internasional. Ini menjadi bukti bahwa kita mampu memenuhi ekspektasi global,” tegasnya.

Selain itu, aktivitas logistik yang padat di sekitar pelaksanaan MotoGP juga menimbulkan multiplier effect bagi ekonomi daerah. Ribuan tenaga kerja lokal, layanan transportasi, hotel, hingga penyedia jasa pendukung turut merasakan dampak positif dari mobilitas besar ini.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved