Berita NTB

DPRD NTB Gelar Rapat Paripurna Masa Persidangan II Tahun 2022, Berikut Agenda dan Hasil Evaluasinya

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rapat paripurna masa persidangan II tahun 2022 pada Senin.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rapat paripurna masa persidangan II tahun 2022. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rapat paripurna masa persidangan II tahun 2022 pada Senin, (4/7/2022).

Rapat paripurna tersebut menggelar sejumlah agenda sebagai berikut:

1. Penyampaian Laporan Badan Anggaran atas hasil Pembahasannya terhadap Raperda tentang Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2021.

2. Keputusan DPRD Provinsi NTB tentang Persetujuan terhadap Raperda Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2021.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Naik, DPRD NTB Minta Pemprov Bangun Komunikasi Lintas Sektoral

3. Pendapat Akhir Gubernur NTB sebagai Sambutan.

4. Penyampaian Kesimpulan hasil Reses Masa Sidang ke II Tahun sidang 2022

Rapat paripurna tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda beserta unsur pimpinan DPRD NTB.

Turut hadir juga Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Sekda NTB Lalu Gita Ariadi dan pimpinan OPD pemprov NTB.

Baca juga: DPRD NTB Gelar RDP dengan Komandan Lapangan MXGP Samota 2022

Dalam kesempatan tersebut, Badan Anggaran (Banggar) memberikan catatan-catatan atas pertanggung jawaban pelaksanaan APBD Provinsi NTB tahun angaran 2021 yang dibacakan Doktor Raihan Anwar sebagai berikut :

I. Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Hak Asasi Manusia

1. Berdasarkan data yang disampaikan oleh badan kepegawaian daerah provinsi ntb bahwa pada tahun 2022 akan dilaksanakan seleksi terhadap sejumlah pegawai honorer yang keseluruhannya berjumlah 15.790 diproyeksikan yang akan diambil sebagai pegawai P3K hanya sebagian.

Badan anggaran meminta agar pegawai honorer yang tidak lulus p3k tersebut agar dicarikan solusi sehingga mereka tetap dipertahankan bekerja di Pemerintah Provinsi NTB.

Baca juga: WALHI NTB Investigasi TPA Kebon Kongok, Temukan Air Limbah Mengalir ke Laut

2. Badan anggaran meminta kepada pemerintah daerah terutama BPKAD supaya lebih cermat dalam hal penganggaran terkait kebutuhan gaji tenaga honorer.

3. Badan anggaran meminta kepada pemerintah agar kasus-kasus hukum yang terkait dengan legalitas aset-aset produktif untuk segera dilakukan penyelesaian dalam rangka mendukung upaya peningkatan penerimaan asli daerah (PAD) Provinsi NTB.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved