Kisah Pahit Ibu 4 Anak jadi PSK untuk Lunasi Utang Puluhan Juta, Suami Beri Izin
Ibu empat anak di Pangandaran, Jawa Barat terpaksa menjajakan diri ke pria hidung belang untuk melunasi utang.
Selama di Kupang, usaha yang ia geluti bersama sang suami terbilang lancar dan hasil usahanya bisa menghidupi kebutuhan keluarganya selama 13 tahun.
Baca juga: Seorang Pemuda Nyaris Rudapaksa Istri Tetangga, Pelaku Masuk Rumah Korban dengan Congkel Pintu
"Alhamdulillah waktu saya di Kupang usaha suami lancar, namun setelah wilayah Kupang NTT dilanda bencana tsunami, usaha saya pun hancur terhantam Tsunami," ucap Ani kepada wartawan di satu warung di Pangandaran, Rabu (15/6/2022) sore.
Kemudian Ani dan suaminya, akhirnya memutuskan pulang ke tempat orang tua Ani di daerah Jawa Tengah.
Selama tinggal di kampung halamannya, sang suami tidak bisa bekerja apa-apa (pengangguran) karena menurut Ani, sang suami tidak punya keahlian lain selain jadi tukang service sofa.
Sementara, sang suami bukan warga setempat melainkan warga Jawa Timur.
"Suami saya tidak bekerja (nganggur) selama setahun, karena tidak punya kenalan di sini dan suami saya tidak punya keahlian lain selain service sofa," ujarnya.
Baca juga: Paman Tega Rudapaksa Keponakan, Tergoda saat Lihat Korban Pakai Daster
Untuk modal usaha, akhirnya Ani terpaksa meminjam sejumlah uang kepada beberapa orang rentenir dengan total nominal Rp 42 juta.
"Saya meminjam uang untuk modal usaha ke 6 orang, ke rentenir dengan jumlah puluhan juta rupiah untuk buka usaha servis sofa dan sisanya untuk saya jualan sayur keliling," ucap Ia.
"Tapi, usaha yang saya jalani tidak berjalan mulus. Usaha suami sepi tidak ada pelanggan dan saya menjual sayur keliling pun tidak laku hingga banyak sayuran sering busuk," kata ibu empat anak.
Sementara setiap hari para penagih utang terus berdatangan, dan Ia pun bingung cara menutupnya karena usaha yang jalaninya dan suami bangkrut total.
Baca juga: Pria di Dompu Rudapaksa Remaja 14 Tahun, Baru Kenalan saat Pasar Malam
Tidak sedikit, para penagih utang atau rentenir datang dan memaki-maki Ani dengan bahasa kotor karena tidak bisa membayar utang.
"Saya dimaki-maki sama rentenir dengan kata-kata kasar dan sering diancam," ucapnya.
Ani pun merasa kebingungan, sementara suami tidak mau bertanggungjawab atas utangnya, semua tagihan di serahkan kepada Ani sendirian.
Ani merasa lelah dengan semua nasib yang dijalani lalu Ia mencoba memberanikan diri untuk menjadi wanita penghibur di warung remang-remang yang di wilayah Pangandaran.
Baca juga: Berawal Dari Chat, Seorang Mahasiswa di Bima Terobos Kos Nyaris Rudapaksa Mahasiswi
Namun sebelumnya, Ia telah meminta izin kepada suaminya dan suaminya pun mengizinkan Ani yang merupakan istrinya untuk menjadi wanita penghibur dengan catatan utangnya bisa lunas.