Mudik Lebaran

Wisata Mudik, Wisata Silaturrahmi Bernilai Rp 8000 T

Taufan Rahmadi, Ahli Strategi Pariwisata Nasional mengungkapkan, mudik dalam hal ini dapat dianggap sebagai liburan massal masyarakat Indonesia di kam

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Lalu Helmi
Istimewa
Ahli Strategi Pariwisata Nasional, Taufan Rahmadi. 

Ada beberapa jenis wisata yang bisa dilakukan selama mudik :

1. Wisata Road Trip

Selama perjalanan mudik tentunya banyak daerah – daerah wisata yang dapat disinggahi, mulai dari pegunungan , air terjun, hutan, pantai, bahkan kulineran.

Jalur-jalur mudik utama yang menjadi favorit dilalui para pemudik adalah , pertama , Jalur Mudik Selatan Jawa, Jalur mudik lebaran ini memiliki panjang 1.546,78 km dan melewati 23 Kabupaten.

Titik awal Jalur Selatan dimulai dari Kabupaten Serang dan berakhir di Kabupaten Banyuwangi. Kedua, Jalur Mudik Utara Jawa, Jalur Utara Jawa memiliki panjang sekitar 1.300 km dan menjadi salah satu rute terpadat selama mudik lebaran.

Jalur ini melewati 5 provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ketiga, Jalur mudik Jawa Sumatera , jalur ini harus menggunakan kapal di dlam melewatinya dan membentang dari Lampung hingga Aceh.

Keempat, Jalur Mudik Jawa Bali Nusatenggara , rute ini juga mengandalkan transportasi laut di dalam melintasinya, mulai dari Ketapang Banyuwangi sampai pelabuhan Padang Bai Bali disaat menyeberang ke Lombok.

2. Wisata Religi

Dalam perjalanan Mudik ataupun pada saat sudah tiba di kampung halaman, mengunjungi obyek – obyek wisata religi adalah juga menjadi favorit para pemudik , sebut saja makam para ulama walisongo, tuan guru , kyai , makam para pahlawan syuhada dan masjid-masjid kuno yang memiliki cerita sejarah dalam peradaban masuknya islam ke Indonesia.

Kekayaan wisata religi di Bumi Nusantara pun bukan hanya yang berkenaan dengan agama Islam.

Mengingat ribuan tahun silam di Nusantara telah ada kerajaan Hindu dan Budha, maka wisata religi pun erat dengan kedua agama tersebut. Sebut saja Candi Borobudur, Mebdut, dan banyak lagi candi lainnya.

Menparekraf RI Sandiaga S Uno mengatakan dari 80 juta calon pemudik yang diperkirakan hendak melakukan pulang kampung, diantara 40 hingga 60 persen dari pemudik tersebut akan melakukan kegiatan pariwisata.

Para pemudik ini biasanya selama perjalanan akan membelanjakan uangnya untuk kebutuhan berwisata, mulai penginapan , akomodasi, kuliner , oleh –oleh dan lain sebagainya, yang tentunya secara langsung akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi daerah.

Jika dengan rata – rata pengeluaran wisatawan sebesar 1,5 juta Kemenparekraf mencatat potensi pendapatan sektor pariwisata di liburan mudik tahun ini diprediksi tembus Rp. 72 T.

Keputusan pemerintah didalam memperbolehkan mudik di tahun 2022 ini adalah keputusan yang on the track dan berdampak positif bagi kebangkitan pariwisata, karena sebagaimana kita ketahui di tahun 2020 dan 2021 kegiatan mudik sempat dilarang guna memutus rantai penularan Covid-19.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved