Berita Sumbawa

Mengenal Universitas Cordova, Kampus Pesantren di KSB dengan Nama Spanyol

Universitas Cordova adalah perguruan tinggi pertama dan satu-satunya di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Namanya terinpirasi dari kejayaan Islam.

Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/GALAN REZKI WASKITA
Zulkifli Muhadli, Rektor Universitas Cordova 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Universitas Cordova adalah perguruan tinggi pertama dan satu-satunya di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) saat ini.

Universitas ini berada di bawah Yayasan Pesantren Al-Ikhlas.

Rektor Universitas Cordova Zulkifli Muhadli mengatakan, nama Cordova diambil dari nama kota di Spanyol.

Di sana terdapat universitas Islam ternama bernama Jami'ah Cordova.

Universitas itu melahirkan ilmu pengetahuan dalam berbagai cabang dari kedokteran hingga filsafat.

Universitas ini eksis di kejayaan Islam Andalusia yang berkuasa sekitar 700 tahun.

Akhirnya nama itu diambil sebagai doa.

Baca juga: Pesona Pantai Kertasari, Pantai Eksotis di Kabupaten Sumbawa Barat

Baca juga: Pemkab Sumbawa Barat Kucurkan Rp 2 Miliar Beli Gabah Petani Agar Harga Tidak Anjlok

Sebelumnya ada beberapa opsi nama yang sempat tercetus seperti Universitas Taliwang, dan Universitas Gunung Samoan.

Namun kata Zulkifli, nama Cordova dipilih sebagai ide untuk menjangkau dunia dengan bernama dan berwawasan global.

"Dengan nama ini, kita ingin mengembalikan kejayaan Islam," kata Zulkifli ditemui Tribunlombok.com di rumahnya.

Di universitas lain pada umumnya, dikenal tri darma yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

Sementara di Universitas Cordova dikenal dengan catur darma, yakni menambah satu poin dari tri darma.

Poin itu adalah amaliah Islam dan kepesantrenan.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Diskoperindag KSB Usulkan Tambah Pasokan Minyak Curah dari Lombok

Sebagai kampus bercorak pesantren, universitas ini berupaya mengasramakan mahasiswa dan mahasiswinya.

Namun ia mengakui belum sepenuhnya bisa menyediakan fasilitas tersebut.

Kondisi ini dipicu persoalan anggaran.

Saat ini Universitas Cordova memiliki 10 program studi.

Di ranah teknisnya, Universitas Cordova menerapkan sistem 2-5-1 untuk jenjang pendidikan Sarjana.

Dua artinya, di 2 tahun pertama mahasiswa/mahasiswi diwajibkan mempelajari materi praktis yang langsung bisa diterapkan.

"Misal di informatika, dalam dua tahun pertama mereka sudah bisa programing," kata Zulkifli.

Di lima tahun berikutnya, mahasiswa/mahasiswi diberikan teori-teori.

Sementara di 1 tahun terakhir, mahasiswa/mahasiswi diwajibkan magang.

Dua tahun awal itu adalah adopsi program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka dari pemerintah.

Program ini memberikan keleluasaan bagi mahasiswa dan mahasiswi untuk memilih mata kuliah di luar program studinya.

"Misal dia adalah mahasiswa ekonomi, di semester itu ia boleh ikut belajar di mata kuliah teknik informatika," jelas Zulkifli.

Di luar itu, Universitas Cordova membiarkan mahasiswa dan mahasiswinya memilih jalur berislamnya sendiri.

"Karena sebenarnya Islam itu cuma satu mas, cuman orang-orang saja yang kerap memiliki perbedaan," ujar mantan bupati KSB itu.

Di kampus, nilai Islam ditonjolkan melalui kebermanfaatan ilmu pengetahuan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved