Sejarah Tambora

Gulungan Api Raksasa Tambora Menyapu Segala Penjuru Gunung

Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus dahsyat April 1815. Letusannya menyapu dan memusnahkan kerajaan Tambora dan Pekat.

Penulis: krisnasumarga | Editor: krisnasumarga
Tribunlombok.com/Setya Krisna Sumarga
KALDERA TAMBORA - Panorama kaldera Tambora diabadikan dari sisi timur puncak gunung di jalur pendakian Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. 

Residen Solo melaporkan, pada pukul 4 sore, jarak pandang maksimal hanya 300 yard. Gresik juga dilanda kegelapan.

Di Banyuwangi, endapan abu mencapai 8 inchi atau sekitar 20 cm. Warga Pulau Bali, meski berdekatan dengan Sumbawa, masih menyangka Gunung Agung di Karangasem yang mengamuk.

Kesaksian lain datang dari komandan kapal penjelajah Benares yang berangkat dari pelabuhan Makassar pada 13 April. Kapal itu tiba di lepas pantai Sumbawa, lima hari kemudian, atau 18 April 1815.

Ketika mendekati pantai Sumbawa, komandan kapal itu menemukan permukaan laut dipenuhi batu apung kehitaman setebal beberapa inchi. Juga gelondongan kayu yang mengambang.

Kapal itu melanjutkan pelayaran mendekati pesisir ke arah Tambora. Dari jarak enam mil, puncak gunung itu tertutup awan.

Namun lereng-lerengnya masih menyala, mengalir lelehan lahar merah membara. Di beberapa tempat sudah mencapai laut.(Tribunlombok.com/Setya Krisna Sumarga)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved