Wilayah NTB Memasuki Musim Hujan, BMKG: Waspadai Potensi Banjir, Longsor, dan Angin Kencang
Hujan menengah dengan intensitas 50-100 mm per dasarian berpeluang 50 - 100 persen di wilayah Mataram, Kabupaten Lombok Barat, sebagian Lombok Timur
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, dalam 10 hari pertama atau dasarian I November 2021, potensi hujan dengan intensitas menengah merata di seluruh wilayah NTB.
Hujan menengah dengan intensitas 50-100 mm per dasarian berpeluang 50 - 100 persen di wilayah Kota Mtaram, Kabupaten Lombok Barat, sebagian wilayah Lombok Timur.
Juga Sumbawa Barat, dan Dompu yang memiliki peluang 100 persen.
Untuk hujan dengan intensitas menengah di atas 100 mm per dasarian berpotensi terjadi di sekitar wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, sebagian besar Lombok Timur, dan Kabupaten Sumbawa Barat.
Baca juga: Beredar Video PMI Asal Lombok Alami Pendarahan di Irak dan Minta Dipulangkan
”Beberapa wilayah akan mulai memasuki awal musim hujan 2021/2022 dan beberapa wilayah akan memasuki periode peralihan dari musim kemarau ke musim hujan,” kata Afriyas Ulfah dan Suci Agustiarini, prakirwan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Minggu (31/10/2021).
Masyarakat dihimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem secara tiba-tiba yang bersifat lokal.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan tetap memperhatikan informasi BMKG terlebih dahulu dalam perencanaan kegiatan dan tetap menjaga kesehatan di masa pandemi.
BMKG mengingatkan warga tetap waspada terhadap dampak fenomena La Nina.
Dimana La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia.

Seberapa kencang dampaknya bergantung dari derajat fenomena La Nina, apakah lemah, sedang, atau berat.
Pada kondisi berat, fenomena ini bisa memicu berbagai bencana alam seperti banjir, banjir bandang, dan longsor.
Kondisi Dinamika Atmosfer
Saat ini indeks ENSO memenuhi kriteria La-Nina lemah yang sudah berlangsung setidaknya selama bulan Oktober 2021 (Indeks ENSO terkini -0.92).
Kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga awal tahun 2022.
Indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi IOD Netral (Indeks IOD terkini -0.77).
Kondisi ini juga diprediksi akan berlangsung setidaknya hingga awal tahun 2022.
Secara umum angin timuran masih mendominasi sebagian besar wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB dan diprediksi masih akan terjadi hingga akhir Oktober 2021.
Sedangkan Monsun Asia (Angin Baratan) diprediksi akan mulai memasuki wilayah Indonesia pada bulan November dan terus menguat hingga Desember 2021.
Baca juga: Bupati Lombok Barat Ancam Tunda Pencairan Dana Desa Jika Pemdes Tak Serius Kawal Vaksinasi
Baca juga: BSU atau Subsidi Gaji Cair di Bank Himbara hingga Desember, Simak Panduan Cek Status Penerimaan
Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia.
Anomali OLR menunjukkan adanya wilayah potensi pertumbuhan awan yang relatif cukup di wilayah Indonesia termasuk NTB pada awal dasarian I November.
Rata-rata anomali suhu muka laut sekitar wilayah NTB bulan Oktober terpantau dalam kondisi netral.
Diprakirakan akan menghangat pada bulan November hingga Desember 2021.
Kondisi ini manambah potensi terjadinya hujan di wilayah Nusa Tenggara Barat pada awal masuknya musim hujan 2021/2022.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)