Penemuan Mayat Polisi di Lombok
Aksi Perusakan Rumah Brigadir Rizka, Kapolres Lombok Barat Imbau Warga Tak Main Hakim Sendiri
Peristiwa perusakan tersebut diduga kuat merupakan imbas dari kasus dugaan tindak pidana yang tengah diselidiki,
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, menyusul adanya insiden perusakan rumah milik Brigadir Rizka di Desa Jembatan Gantung, Rabu (8/10/2025).
Peristiwa perusakan tersebut diduga kuat merupakan imbas dari kasus dugaan tindak pidana yang tengah diselidiki, terkait dengan kematian almarhum Brigadir Esco yang tak lain suami dari Rizka.
Yasmara memberikan penekanan bahwa proses hukum terkait dugaan tindak pidana yang melatarbelakangi pengerusakan ini, termasuk kasus kematian Brigadir EFR, masih berjalan.
"Kami datang ke sini untuk memastikan situasi tenang. Kami tegaskan bahwa proses hukum terkait dugaan tindak pidana yang melibatkan pihak-pihak tertentu masih dalam tahap penyelidikan dan pengumpulan keterangan dari saksi-saksi," ujar Yasmara dalam keterangan resminya yang diterima, Kamia (9/10/2025).
Ia juga secara tegas meminta masyarakat untuk tidak mengambil tindakan main hakim sendiri.
"Kami imbau seluruh masyarakat agar mempercayakan sepenuhnya penanganan perkara kepada pihak kepolisian dan tidak melakukan tindakan di luar prosedur hukum.
Yasmara meminta agar masyarakat Lombok Barat maupun Lombok Tengah, mempercayakan penyelesaian kasus ini di tangan aparat kepolisian.
"Biarkan kami bekerja untuk mengungkap fakta secara profesional," tegasnya
Sebeumnya, aksi massa pecah di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Lombok Barat, Rabu (8/10/2025).
Ratusan anggota keluarga Brigadir Esco Fasca Rely menyerbu dan merusak rumah Brigadir Rizka Sintiani, tersangka dalam dugaan kasus pembunuhan suaminya sendiri.
Dalam video yang beredar, tampak massa membawa potongan baja hingga kayu kemudian merusak rumah Rizka yang tak lain istri amarhum Brigadir Esco.
Baca juga: 4 Fakta Perusakan Rumah Brigadir Rizka oleh Massa Keluarga Brigadir Esco
Terdengan teriakan histeris dari suara ibu-ibu yang ketakutan melihat massa merusak rumah anggota Polri itu.
Polisi yang berada di lokasi sempat menghalau massa, namun massa tak terbendung hingga massa meransek merusak jendela hingga pintu rumah Brigadir Rizka yang dikeliling garis polisi.
Kejadian ini mengejutkan warga setempat dan aparat desa. Menurut Kepala Dusun Nyiur Lembang, Muhammad Rizal, awalnya kedatangan massa hanya untuk mengambil dokumen kendaraan milik korban dan tersangka.
"Tadi Pak Kadus dari Bonjeruk sebenarnya mau mengambil BPKB sama STNK mobil, tapi kejadian ini tidak terduga dan kita disini kaget kok banyak masa yang datang, jadinya kita koordinasi dengan kepolisian mendadak makanya penjagaan sedikit," ujar Rizal.
Namun suasana berubah cepat. Massa yang tak bisa menahan amarah mulai merusak rumah Brigadir Rizka, yang sebelumnya digunakan sebagai lokasi rekonstruksi kasus pembunuhan. Akibat aksi itu, dinding rumah mengalami kerusakan parah, kaca dan pintu juga hancur.
"Kita tidak menyangka ini terjadi, karena rumah ini mau dipakai rekonstruksi ulang, tau-taunya rumahnya dirusak," lanjut Rizal.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.