Penemuan Mayat Polisi di Lombok

Pasca Pengerusakan Rumah Brigadir Rizka, Masyarakat Nyiur Lembang Merasa Terancam

Agar kasus ini tidak meluas menjadi keresahan tak berujung yang dirasakan masyarakat, sebagian warga yang terpikir untuk melakukan aksi

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
PEMBUNUHAN POLISI - Penampakan terkini rumah Brigadir Rizka yang ada di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar Lombok Barat, Kamis (9/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandhi

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Pasca pengerusakan yang dilakukan sejumlah warga Bonjeruk, Lombok Tengah, terhadap rumah Brigadir Rizka yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely, membuat sejumlah warga Nyiur Lembang merasa terancam.

Pasalnya, masyarakat Bonjeruk mengancam akan datang melakukan pengerusakan lagi.

Hal ini membuat masyarakat yang tinggal di sekitar rumah Brigadir Rizka menjadi tidak tenang.

Bahkan, anak-anak hingga cucu mereka merasa tidak nyaman bermain di luar rumah.

Dikatakannya, agar kasus ini tidak meluas menjadi keresahan tak berujung yang dirasakan masyarakat, sebagian warga yang awalnya diam kini terpikir untuk melakukan aksi balasan.

“Terus terang, anak kita di sini yang merasa terancam, kita sebagai orang tua juga merasakan. Anak takut bahkan untuk sekadar bermain di luar rumah,” ucap salah seorang warga, Redwan, saat ditemui TribunLombok.com, Kamis (9/10/2025).

Dijelaskannya, kasus yang seharusnya menjadi beban bagi satu atau dua orang, kini sudah berimbas pada terganggunya masyarakat sekitar.

“Setiap malam kita ronda (jaga/berjaga), kita amankan. Bukan rumah atau pelaku, tapi jangan sampai lingkungan yang menjadi tempat bermain dan tumbuh kembang anak-anak menjadi rusak dan berefek negatif di kemudian hari,” katanya.

Terlebih lanjut dia, saat terjadinya pengerusakan yang dilakukan warga Bonjeruk, hal itu diiringi kata-kata negatif yang tentunya menjadi didikan buruk bagi anak-anak di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Diharapkannya, kasus pembunuhan Brigadir Esco ini cepat selesai, dan masyarakat terbebas dari rasa waswas yang saat ini dialami. 

Di tempat yang sama, Kepala Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Suhaimi, mengakui jika teror yang ditujukan terhadap sejumlah saksi dari Brigadir Rizka juga kerap terjadi.

Bahkan, teror yang dialami membuat sejumlah saksi beserta dengan keluarga Brigadir Rizka harus mengungsi.

“Benar saksi kerap diteror, bahkan mereka juga terpaksa harus mengungsi. Sekarang rumah mereka juga sudah kosong semua,” ungkapnya.

Disebutkan Suhaimi, pihaknya juga telah mengerahkan seluruh BKD (Badan Keamanan Desa atau sejenisnya) untuk melakukan pengamanan. Akan tetapi, kerusakan yang terjadi pada Rabu, 8 Oktober 2025, sekira pukul 16.00 Wita tidak bisa dibendung.

Kordinasi awal dengan pihak Bonjeruk adalah mereka akan datang mengambil BPKB Mobil. Namun nahas, hal itu berujung pada pengerusakan terhadap dua rumah, yakni rumah nenek Brigadir Rizka dan rumah pribadi Brigadir Rizka sendiri.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved