Pesan Damai Panglima Poso, Kiai Adnan: Cerita Pilu Itu Jangan Sampai Terulang
Konflik berdarah di Poso, Sulawesi Tengah menjadi catatan kelam Bangsa Indonesia.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Ia juga berharap masyarakat secara keseluruhan dapat memahami bahwa kini Poso sudah menjadi daerah yang damai.
Baca juga: Gempa M 3,8 Guncang Lombok Timur, BMKG: Waspada Gempa Susulan
Baca juga: Kapal Nelayan Karam Dihantam Ombak di Pulau Moyo, Tim SAR Evakuasi 7 Orang Korban
Warga sedang membangun peradaban baru yang mengedepankan kemajemukan, moderasi, dan pendidikan.
Agar tidak mudah terhasut dengan ajakan-ajakan konflik horizontal di masa mendatang.
"Apa pun motifnya, tidak ada ruang untuk konflik di Poso, terlebih, di bumi Indonesia," ujar Ustaz Adnan.
Harapannya, dengan bedah buku tersebut, stigma negatif Poso sebagai daerah konflik akan luntur.
Masyarakat Indonesia dapat melihat Poso sebagai daerah yang aman dan nyaman.
"Bumi Sintuwu Maroso itu asri, sangat menarik untuk dikunjungi, bahkan ditinggali," tambah Khoirul Anam.
Hingga berita ini diturunkan, Buku Haji Adnan sudah menjadi best seller di banyak kota besar di Indonesia.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/pesan-damai-mantan-panglima-poso-kiai-adnan-arsal-kiri.jpg)