Virus Corona

Transmisi Lokal Penularan Covid-19 di NTB Semakin Tak Terkendali

Catatan TribunLombok.com, dalam sepekan terakhir, tanggal 7-13 Januari 2021, sebanyak 392 orang terkonfirmasi positif Covid-19

TribunLombok.com/Sirtupillaili
RUANG ISOLASI: Seorang satpam berjaga di depan ruang isolasi pasien Covid-19 RSUD Kota Mataram, Rabu (9/12/2020). Ruangan ini dijaga ketat selama 24 jam. 

44 Persen Tak Diketahui Sumber Penularan

Baca juga: 11.080 Dosis Vaksin Covid-19 Disalurkan ke Mataram dan Lombok Barat

Terkait kondisi itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Hj Nurhandini Eka Dewi mengatakan, masalah utama saat ini 44 persen dari keseluruhan kasus di NTB tidak diketahui sumber penularannya.

”Itu lebih berbahaya dibandingkan dengan kasus yang mempunyai klaster,” jelasnya, Rabu (13/1/2021).

Bila di awal-awal, setiap kasus muncul di NTB bisa dipetakan dalam beberapa klaster.

Sehingga petugas kesehatan dengan cepat  mengejar orang-orang yang diduga jadi sumber penularan.

TENAGA KESEHATAN: Seorang tenaga kesehatan di ruang isolasi Covid-19 RSUD Kota Mataram melihat dari balik jendela. 
TENAGA KESEHATAN: Seorang tenaga kesehatan di ruang isolasi Covid-19 RSUD Kota Mataram melihat dari balik jendela.  (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

”Berapa ratus maupun berapa ribu orang kita sudah tahu kelompoknya,” ujar dr Eka.

Kondisi saat ini sangat berbeda, petugas kesulitan menelusuri orang yang menjadi sumber penularan.

”Kalau kita tidak tahu kontaknya siapa (sumber penularan), siapa yang akan kita kejar (tracing),” ujarnya.

Dengan kata lain, tingginya kasus Covid-19 saat ini disebabkan masifnya penularan virus melalui transmisi lokal.

Sulit diketahui siapa yang menjadi sumber penularan virusnya.

”Di semua wilayah, ini hasil analisa kita  untuk NTB,” katanya.

Baca juga: Punya Riwayat 12 Penyakit Ini, Warga NTB Tidak Boleh Disuntikkan Vaksin Covid-19

Klaster libur natal dan tahun baru memang ada, namun sebelum itu kasus perorangan tanpa klaster sudah banyak muncul.

Dengan kondisi tersebut, tidak ada cara lain mencegah Covid-19 selain menggencarkan gerakan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Kemudian 3T yakni tracing, testing, dan treatment.

Terakhir dengan melakukan vaksinasi.

”Gerakan 3M, 3T, dan vaksinasi, itulah rumus kita dalam melakukan perlindungan,” tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved