Berita Kota Mataram
Dinkes Mataram Siagakan Seluruh Fasilitas Kesehatan Hadapi Potensi Bencana Desember 2025
Dinkes Kota Mataram menyiagakan seluruh fasilitas dan tenaga kesehatan untuk menghadapi potensi banjir rob dan cuaca ekstrem.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Ringkasan Berita:
- Dinkes Kota Mataram menyiagakan seluruh fasilitas dan tenaga kesehatan untuk menghadapi potensi banjir rob dan cuaca ekstrem pada puncak musim hujan Desember 2025.
- Kesiapsiagaan dilakukan terkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah kota, termasuk pembukaan posko siaga serta penguatan jalur komunikasi hingga tingkat RT.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Mengantisipasi potensi banjir rob dan luapan sungai di puncak musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan serta tenaga medis untuk mendukung respons bencana.
Langkah ini diambil menyusul tingginya kerawanan wilayah terhadap bencana hidrometeorologi pada akhir tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr Emirald Isfihan, menegaskan bahwa dukungan kesehatan bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram telah berjalan otomatis sebagai bagian dari sistem penanggulangan bencana daerah.
"Kalau support otomatis tidak perlu kita pertanyakan. Semuanya itu memang kita sudah berikan edukasi, sosialisasi, ya sifatnya seperti itu saja," ujarnya saat ditemui TribunLombok.com, Senin (24/11/2025).
Emirald menegaskan, pihaknya sangat siap menghadapi Desember dengan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai puncak musim hujan.
"Semua ada, semua faskes kita sudah siaga, tim siaga kita juga sudah standby untuk itu,” tegasnya.
Kesiapsiagaan tersebut mencakup seluruh tingkatan fasilitas kesehatan di Kota Mataram, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit. Seluruh langkah operasional, kata Emirald, telah dikoordinasikan di bawah arahan pimpinan daerah.
"Jadi kita satu komando semua, arahan Pak Wali sudah seperti itu, kita jalankan semua,” sebutnya.
Ia menambahkan, penugasan tenaga kesehatan akan disesuaikan dengan peran masing-masing fasilitas dan wilayah.
"Mereka di semua faskes-faskesnya semua. Satu kalau rumah sakit itu kan menerima rujukan. Teman-teman yang di wilayah itu berkoordinasi dengan kelurahan, posisi-posisinya seperti itu, kalaupun dibutuhkan turun pasti turun," tutupnya.
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan imbauan terkait peningkatan risiko cuaca ekstrem menjelang puncak musim hujan pada Desember 2025.
Baca juga: Mitigasi Bencana di Pesisir Mataram, Camat Sekarbela Intensifkan Koordinasi Lintas Sektoral
Hingga akhir Oktober, sebanyak 43,8 persen wilayah Indonesia, setara dengan 306 Zona Musim (ZOM) telah resmi memasuki musim hujan.
Peralihan musim ini membawa potensi hujan lebat, angin kencang, hingga ancaman siklon tropis dari selatan Indonesia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/SIAGA-BENCANA-321.jpg)