Beras Oplosan di Lombok
Polres Lombok Timur Gerebek Gudang Beras, Temukan 110 Ton Diduga Oplosan
Polres Lombok Timur menggerebek Gudang Filial UD Indrayani dan menyita sekitar 110 ton beras yang diduga merupakan beras oplosan Bulog SPHP.
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Ringkasan Berita:
- Polres Lombok Timur menggerebek Gudang Filial UD Indrayani dan menyita sekitar 110 ton beras yang diduga merupakan beras oplosan.
- Modus yang digunakan adalah mencampur beras medium dengan butir menir secara berlebihan, sehingga kualitas beras yang dikemas tidak sesuai standar.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kepolisian Resor (Polres) Lombok Timur menggerebek sebuah gudang penyimpanan beras yang diduga melakukan praktik pengoplosan di wilayah setempat.
Dari hasil penggerebekan, polisi menemukan sekitar 110 ton beras yang diduga kuat merupakan beras oplosan.
Kasat Reskrim Polres Lombok Timur sekaligus Kasatgas Pangan, AKP Dharma Yulia Putra, mengatakan pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang mengeluhkan kualitas beras SPHP Bulog yang dinilai tidak layak konsumsi.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Kapolres Lombok Timur memerintahkan tim untuk melakukan penyelidikan lapangan. Sekitar pukul 19.30 Wita, tim Satreskrim mendatangi Gudang Filial UD Indrayani, yang diduga menjadi tempat pengoplosan beras tidak sesuai standar Bulog.
“Berdasarkan hasil di lapangan, ditemukan sekitar 110 ton beras yang diduga oplosan,” ujar Darma, Kamis (13/11/2025).
Menurut Darma, modus yang digunakan pelaku adalah mencampur beras medium dengan butir menir dalam jumlah berlebihan, sehingga tidak lagi sesuai dengan ketentuan kualitas beras SPHP Bulog.
"Jadi modusnya adanya kesengajaan atau pembiaran saat pengemasan beras SPHP Bulog 5 Kilogram yang seharusnya berisi beras Medium namun berisi beras dibawah standar beras medium sehingga merugikan konsumen/pembeli," ujarnya.
Baca juga: PNS Tersangka Kasus Beras Oplosan di Mataram Diserahkan ke Kejaksaan
Saat ini, penyidik telah memeriksa sejumlah pihak, termasuk saksi ahli, perwakilan Bulog, serta pemilik gudang. Dari hasil penyelidikan awal, ditemukan indikasi kuat adanya unsur kesengajaan dalam praktik pengoplosan beras tersebut.
“Sekarang sampel dan barang bukti sudah kami serahkan untuk uji laboratorium. Kami tinggal menunggu hasil pengujian dari laboratorium,” tutur Darma.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/PENGGEREBEKAN-BERASAN-OPLOSAN.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.