ASDP Pastikan Penyeberangan di Pelabuhan Lembar Tetap Beroperasi Normal di Tengah Musim Hujan

Pelabuhan Lembar memastikan penyeberangan tetap beroperasi normal meskipun curah hujan tinggi.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
PELAYARAN MUSIM HUJAN - ASDP Cabang Lembar memastikan operasional penyeberangan tetap berjalan normal dan reguler meskipun curah hujan di wilayah tersebut cukup tinggi dan diprediksi berlangsung hingga tahun depan. 

Ringkasan Berita:
  • Pelabuhan Lembar memastikan penyeberangan tetap beroperasi normal meskipun curah hujan tinggi.
  • ASDP terus berkoordinasi dengan BMKG, KSOP, dan BPTD, serta meminta operator kapal meningkatkan kewaspadaan cuaca.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Lembar, Lombok Barat, memastikan operasional penyeberangan tetap berjalan normal dan reguler, meski curah hujan di wilayah tersebut cukup tinggi dan diprediksi berlangsung hingga awal tahun depan.

Keputusan ini diambil setelah ASDP Lembar melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait untuk memantau kondisi cuaca dan memastikan keselamatan pelayaran.

Manajer ASDP Lembar, Agus Djoko menjelaskan bahwa pihaknya selalu menjalin koordinasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) pelayaran, baik dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan), dan juga BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat).

“Hingga saat ini, belum ada pemberitahuan atau pengumuman resmi yang mengharuskan penundaan atau pembatalan pelayaran kapal. Jadi operasional berjalan normal,” katanya.

Meskipun demikian, ASDP Lembar mengimbau seluruh pihak, khususnya operator pelayaran, untuk meningkatkan kewaspadaan.

Pihaknya juga menekankan agar semua pihak, baik pengguna jasa maupun penyedia kapal, agar selalu memperhatikan kondisi cuaca, baik melalui laporan langsung maupun melalui sumber informasi lain yang valid.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga melakukan pengikatan dan pengamanan (lashing) secara ketat pada kendaraan yang diangkut.

“Dan juga apabila terjadi perubahan kondisi cuaca yang ekstrem, seperti gelombang mencapai 2,5 hingga 5 meter, informasi peringatan akan dikeluarkan oleh BMKG dan kami juga menindaklanjuti hal tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan,” katanya.

Lebih jauh Agus meyakini kapal-kapal yang beroperasi di lintasan Lembar-Padang Bai memiliki daya dukung yang memadai. Kapal yang digunakan bervariasi, mulai dari yang berukuran sekitar 700-an Gross Tonnage (GT) hingga 2.000 GT.

Selain itu, kelayakan kapal selalu dipastikan melalui proses yang ketat. Kapal wajib melalui rekomendasi dari berbagai pihak setelah keluar dari galangan kapal (docking tahunan).

“Regulator (seperti BKI, BPTD, dan KSOP) melakukan evaluasi dan pengecekan kelayakan agar kapal dapat beroperasi di lintasan Lembar-Padang Bai,” sebutnya.

Selain itu, pemeriksaan mendadak, atau yang dikenal sebagai ramp check, juga rutin dilakukan minimal satu tahun sekali setelah docking.

“Pemeriksaan tambahan juga kita lakukan saat ada event khusus, seperti angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru (Nataru), serta event MotoGP,” jelasnya.

Pemeriksaan kelayakan ini lanjut Agus, tidak hanya berlaku untuk armada kapal, tetapi juga mencakup infrastruktur pelabuhan untuk memastikan semua alat produksi dan fasilitas pendukung mampu melayani operasional tanpa menimbulkan potensi kemacetan.

“Jika ditemukan temuan minor selama pengecekan, hal tersebut akan segera disampaikan dan ditindaklanjuti,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved